Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melibatkan Anak dalam Malam Tirakatan Itu Wujud Edukasi Nasionalisme dan Patriotisme

17 Agustus 2025   12:50 Diperbarui: 17 Agustus 2025   15:12 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1: Anak-anak menarikan tarian Melayu Tradisional saat malam tirakatan. (Dokumentasi pribadi)

Yang, saya meyakini semua mengarah ke tema nasionalisme dan patriotisme. Tema yang sangat penting untuk pembentukan sikap anak, yang tumbuh kembangnya pada masa kini banyak dihadapkan pada tema yang jauh dari nasionalisme dan patriotisme.

Maka, momen ini sangat berharga. Lagian, adanya satu tahun hanya sekali. Sebuah edukasi nasionalisme dan patriotisme yang mahal harganya. Jadi sayang kalau momen ini diabaikan dengan meniadakan keterlibatan anak.

Banyak yang diperoleh anak untuk menghayati bangsanya. Dan, sangat tepat sebab menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme sejak mereka masih dini, yang diyakini oleh banyak pihak lebih mudah dilakukan ketimbang saat orang sudah dewasa.

Anak-anak merupakan aset bangsa yang harus dijaga dan dibentuk melalui sarana apa pun, termasuk melibatkannya dalam malam tirakatan. Sehingga, mereka tak kehilangan jati dirinya sebagai warga bangsa Indonesia.

Sekalipun melalui hal-hal yang barangkali dianggap sepele ini, dapat membawa pikiran dan benak, bahkan jiwa anak untuk menjadi pribadi yang hebat. Yaitu, pribadi yang dapat mencintai dan menghargai bangsa tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan.

Ini bukti bahwa persiapan generasi penerus pengisi pembangunan bangsa sudah dilakukan. Sekaligus ini investasi bangsa yang mahal. Sebab, ke depan, mereka yang memiliki tanggung jawab besar terhadap bangsa ini, tetap bertahan atau tak bertahan.

Ilustrasi 3: Anak-anak menampilkan tarian khas Kudus, Jawa Tengah, tempat mereka lahir dan dibesarkan, yaitu Tari Lajur Caping Kalo. (Dokpri)
Ilustrasi 3: Anak-anak menampilkan tarian khas Kudus, Jawa Tengah, tempat mereka lahir dan dibesarkan, yaitu Tari Lajur Caping Kalo. (Dokpri)

Hanya memang malam tirakatan yang satu tahun dilakukan sekali ini perlu disambung dengan aktivitas-aktivitas sehari-hari yang melibatkan anak. Mulai dari keterlibatan anak dalam aktivitas mencintai dan menghargai lingkungan kamarnya, keluarganya, dan lingkungan sekitarnya.

Sehingga, spirit nasionalisme dan patriotisme yang diperoleh selama masa Pitulasan semakin dikuatkan melalui aktivitas anak sehari-hari, baik di rumah, sekitar rumah, maupun --jika dikembangkan-- hingga di masyarakat dan sekolah tempat mereka berproses belajar.

Pitulasan adalah sebuah istilah yang dibentuk dari sumber awal yaitu tanggal "pitulas" (bahasa Jawa) atau tujuh belas, yang dibubuhi akhiran "-an". Istilah demikian di kampung kami sudah sangat populer di kalangan masyarakat.

Kalau ada orang yang mengucapkan istilah "Pitulasan" saja, orang lain sudah sangat memahami bahwa Pitulasan yang dimaksud adalah tujuh belas Agustus atau tujuh belas Agustusan. Yang, mengarah ke berbagai kegiatan pada HUT Kemerdekaan RI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun