Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melibatkan Anak dalam Malam Tirakatan Itu Wujud Edukasi Nasionalisme dan Patriotisme

17 Agustus 2025   12:50 Diperbarui: 17 Agustus 2025   15:12 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1: Anak-anak menarikan tarian Melayu Tradisional saat malam tirakatan. (Dokumentasi pribadi)

Setiap 16 Agustus malam di seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan malam tirakatan. Sangat mungkin di luar negeri, di tempat-tempat tertentu, juga dilaksanakan hal yang sama, yaitu malam tirakatan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Sebab, di luar negeri juga ada warga bangsa Indonesia, yang umumnya mereka memiliki ikatan yang kuat. Sehingga, memungkinkan mereka berkumpul untuk melaksanakan malam tirakatan. Dan, sudah barang tentu di kantor-kantor Kedutaan Besar Indonesia yang berada di luar negeri juga melaksanakannya.

Malam tirakatan, umumnya, tak hanya untuk generasi dewasa. Tapi, juga untuk generasi muda, termasuk anak-anak. Bahkan, anak-anak yang paling sibuk pada masa-masa ini.

Jauh-jauh hari sebelum malam tirakatan, misalnya, mereka sudah disibukkan dengan keterlibatannya dalam berbagai lomba. Di kampung tempat kami tinggal, misalnya, anak-anak dalam kategorial Taman Kanak-kanak (TK), Kelas kecil sekolah dasar (SD), dan Kelas besar SD mengikuti lomba yang berbeda.

Pada malam tirakatan dibagikan hadiah bagi mereka yang meraih juara dalam lomba. Tampak dalam wajah mereka ceria. Orangtua atau saudara dan tetangga mengabadikan momen ini dalam foto melalui gawai.

Sebuah kegembiraan dan kebahagiaan yang patut disyukuri. Sebab, juara lomba yang mereka ikuti dapat menjadi pemicu untuk lebih maju. Orangtua tua, khususnya, akan lebih terbuka memberi motivasi untuk berprestasi, termasuk dalam hal yang lain.

Orangtua yang peka, momen ini tak sekadar untuk memotivasi anak lebih berprestasi. Tapi, dapat juga sebagai sarana untuk mengajak anak menghayati perjuangan pahlawan dalam meraih kemerdekaan.

Bahwa hal ini dibutuhkan sebuah usaha yang keras dan perjuangan yang gigih. Seperti mereka, yaitu anak-anak, berusaha keras dan berjuang secara gigih untuk meraih kejuaraan dalam lomba.

Hal yang tak kalah penting adalah keterlibatan anak-anak dalam malam tirakatan. Mereka yang ikut mengisi acara atau yang melihat, sama-sama memiliki kesempatan untuk mendapat didikan nasionalisme dan patriotisme

Sebab, pada malam tirakatan yang menjadi acara pokok adalah aktivitas yang terkait dengan pemuliaan bangsa. Di antaranya yang pasti ada adalah menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membacakan renungan.

Isi lagu Indonesia Raya dan renungan malam tirakatan mengarah ke kebesaran bangsa Indonesia, yang di dalamnya memuat semangat nilai-nilai kepahlawanan. Kebesaran bangsa Indonesia dan nilai-nilai kepahlawanan yang dibacakan, sedikit banyak, akan merasuki pikiran dan benak anak.

Yang lebih lagi adalah kalau anak-anak ikut mengisi acara malam tirakatan. Mereka terlibat secara aktif, misalnya, yang dialami oleh anak-anak di kampung tempat saya berdomisili, yaitu mereka menyuguhkan tarian yang mengangkat tema kedaerahan.

Ilustrasi 2: Anak-anak menyuguhkan tarian khas Surakarta pada malam tirakatan. (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi 2: Anak-anak menyuguhkan tarian khas Surakarta pada malam tirakatan. (Dokumentasi pribadi)

Ada kategorial anak yang menyuguhkan tarian khas dari Sumatera. Ada juga tarian khas Kudus, Jawa Tengah, tempat mereka lahir dan tumbuh kembang. Ada juga tarian dari daerah Surakarta.

Anak-anak yang terlibat di dalamnya akan mendapatkan manfaat. Sebab, sekurang-kurangnya, mereka diarahkan mengenal dan lebih dari itu menghayati tarian yang dibawakan.

Anak yang berasal dari Jawa Tengah, misalnya, dikenalkan dan dihayatkan budaya dari Sumatera dan Yogyakarta melalui tarian. Pun demikian tarian yang berasal dari daerah sendiri.

Tarian yang berasal dari daerah lain dan daerah sendiri yang dibawakan, disadari atau tak disadari membentuk sikap diri menghargai kekayaan daerah yang menjadi sumber kekayaan bangsa.

Tampilan ini tentu saja dapat dilihat dan dirasakan oleh anak-anak yang lain, yang datang bersama orangtua atau saudara mereka pada malam tirakatan. Mereka tak sekadar mengagumi, tapi akhirnya juga mengetahui dan menghargai bahwa ada banyak budaya yang ada di Indonesia.

Baik melalui acara pokok, yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya, bahkan mungkin juga menyanyikan lagu nasional, pembacaan renungan, maupun acara hiburan --yang di kampung kami diwujudkan dalam bentuk tarian seperti yang sudah disebut di atas-- sebagai aksi nyata edukasi nasionalisme dan patriotisme bagi anak-anak.

Saya yakin bahwa di daerah lain di seluruh wilayah Indonesia saat malam tirakatan tak mengabaikan keberadaan anak. Mereka pasti dilibatkan. Baik diawali dari keterlibatannya dalam lomba-lomba maupun hingga mengisi acara malam tirakatan atau datang dan melihat bersama orangtua dan saudara.

Bahkan, boleh jadi yang dilakukan di tempat lain lebih dari yang sudah dilakukan di kampung kami. Mungkin ada juga yang membaca puisi dan bermain drama, atau tampilan yang lain pada malam tirakatan.

Yang, saya meyakini semua mengarah ke tema nasionalisme dan patriotisme. Tema yang sangat penting untuk pembentukan sikap anak, yang tumbuh kembangnya pada masa kini banyak dihadapkan pada tema yang jauh dari nasionalisme dan patriotisme.

Maka, momen ini sangat berharga. Lagian, adanya satu tahun hanya sekali. Sebuah edukasi nasionalisme dan patriotisme yang mahal harganya. Jadi sayang kalau momen ini diabaikan dengan meniadakan keterlibatan anak.

Banyak yang diperoleh anak untuk menghayati bangsanya. Dan, sangat tepat sebab menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme sejak mereka masih dini, yang diyakini oleh banyak pihak lebih mudah dilakukan ketimbang saat orang sudah dewasa.

Anak-anak merupakan aset bangsa yang harus dijaga dan dibentuk melalui sarana apa pun, termasuk melibatkannya dalam malam tirakatan. Sehingga, mereka tak kehilangan jati dirinya sebagai warga bangsa Indonesia.

Sekalipun melalui hal-hal yang barangkali dianggap sepele ini, dapat membawa pikiran dan benak, bahkan jiwa anak untuk menjadi pribadi yang hebat. Yaitu, pribadi yang dapat mencintai dan menghargai bangsa tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan.

Ini bukti bahwa persiapan generasi penerus pengisi pembangunan bangsa sudah dilakukan. Sekaligus ini investasi bangsa yang mahal. Sebab, ke depan, mereka yang memiliki tanggung jawab besar terhadap bangsa ini, tetap bertahan atau tak bertahan.

Ilustrasi 3: Anak-anak menampilkan tarian khas Kudus, Jawa Tengah, tempat mereka lahir dan dibesarkan, yaitu Tari Lajur Caping Kalo. (Dokpri)
Ilustrasi 3: Anak-anak menampilkan tarian khas Kudus, Jawa Tengah, tempat mereka lahir dan dibesarkan, yaitu Tari Lajur Caping Kalo. (Dokpri)

Hanya memang malam tirakatan yang satu tahun dilakukan sekali ini perlu disambung dengan aktivitas-aktivitas sehari-hari yang melibatkan anak. Mulai dari keterlibatan anak dalam aktivitas mencintai dan menghargai lingkungan kamarnya, keluarganya, dan lingkungan sekitarnya.

Sehingga, spirit nasionalisme dan patriotisme yang diperoleh selama masa Pitulasan semakin dikuatkan melalui aktivitas anak sehari-hari, baik di rumah, sekitar rumah, maupun --jika dikembangkan-- hingga di masyarakat dan sekolah tempat mereka berproses belajar.

Pitulasan adalah sebuah istilah yang dibentuk dari sumber awal yaitu tanggal "pitulas" (bahasa Jawa) atau tujuh belas, yang dibubuhi akhiran "-an". Istilah demikian di kampung kami sudah sangat populer di kalangan masyarakat.

Kalau ada orang yang mengucapkan istilah "Pitulasan" saja, orang lain sudah sangat memahami bahwa Pitulasan yang dimaksud adalah tujuh belas Agustus atau tujuh belas Agustusan. Yang, mengarah ke berbagai kegiatan pada HUT Kemerdekaan RI.

Malam tirakatan adalah salah satu kegiatan Pitulasan, yang ternyata, sangat bermanfaat dalam pembentukan sikap nasionalisme dan patriotisme, khususnya bagi anak-anak, generasi penerus pembangunan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun