Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini Faktor yang Juga Membuat Anak Belajar Secara Kreatif

8 Februari 2023   15:23 Diperbarui: 8 Februari 2023   18:05 1310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sasha, Fasilitator Daerah Program Pintar Tanoto Foundation, Guru SD Negeri 027 Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menyanding penggunaan gawai dalam proses pembelajaran inovatif.(DOK. TANOTO FOUNDATION/SASHA)

Tetapi, kalau yang dibutuhkan teks lengkap, hanya oleh karena faktor space, bagian teks lainnya dihilangkan, tidak bagus juga. Justru ini yang menimbulkan masalah.

Diakui atau tidak, ini satu bentuk temuan pada penulis buku, yang sering kita jumpai. Mengutip teks dari media tertentu, tetapi tidak utuh. Padahal dalam kegiatan, meminta siswa untuk memahami isi teks. Ini tidak mungkin dapat dilakukan oleh siswa karena teksnya tidak lengkap.

Akan tetapi, bagi siswa yang kreatif tidak mengalami kendala. Sebab, siswa kreatif menemukan cara agar tetap mendapatkan informasi yang lengkap.

Caranya, ini yang dilakukan oleh siswa saya yang kreatif itu, gawai yang dimilikinya dimanfaatkan untuk berselancar di dunia maya. Tidak membiarkan saja "alat pintar" itu hanya untuk membuat status, ngegame, dan tiktok-an. Toh ada kuota dan juga ada alamat/tautan yang bisa dituju.

Berbeda dengannya

Namun sayang, seperti sudah disebutkan di atas, sebagian besar siswa dalam kelas itu belum memiliki pemikiran sekreatif dia. Padahal, mereka juga memiliki gawai.

Gawai yang dibawa ke sekolah, selama proses pembelajaran dimasukkan loker. Dari sini diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki gawai.

Ilustrasi gagal dalam PPDB diambil dari amp.kompas.com
Ilustrasi gagal dalam PPDB diambil dari amp.kompas.com

Hanya ketika dibutuhkan saat pembelajaran, gawai diambil dari loker. Setelah selesai digunakan, dikembalikan lagi ke loker.

Saat istirahat pun, gawai disimpan di loker. Kunci loker ditaruh di ruang guru. Gawai diambil saat pembelajaran berakhir. Cara begini dilakukan setiap hari masuk sekolah.

Boleh jadi siswa yang termasuk kelompok yang berbeda ini memang belum mengetahui yang semestinya mereka lakukan ketika menemui kendala (dalam belajar topik termaksud). Atau memang, kurang bersemangat dalam belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun