Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perang, 1

30 Maret 2022   20:51 Diperbarui: 30 Maret 2022   20:55 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bocah korban perang. (Sumber: independensi.com)

rudal itu telah meluluhkan sekolah
tempat jutaan bocah belajar
tentang toleransi, menghargai,
kasih sayang, dan peduli sesama

rudal itu telah memecah tanah lapang
tempat jutaan bocah bermain
melepas ketegangan, mencari kesenangan
merangsang tumbuh kembang bersama

rudal itu telah menghitamkan angkasa
tempat jutaan bocah menghitung gemintang
melihat bulan purnama, bersinar terang
tempat mengimajinasikan cita-cita

rudal itu telah merobohkan rumah
tempat jutaan bocah berlindung
mendengarkan dongeng dari ayah ibu
dalam dekapan hangat

rudal itu telah memisahkan kasih sayang
jutaan bocah dengan ayah, ibu, kakek, nenek
dengan teman sekolah, teman bermain
dengan hewan piaraan, tanaman kesayangan

rudal itu telah menembus kepala jutaan bocah
abu dan asap perang telah menyumbat paru-parunya
rudal perang itu telah membunuh masa depan jutaan bocah
rudal keserakahan, kesombongan, dan kesewenang-wenangan itu
telah mengubur jutaan bocah

Kudus, 30/3/2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun