Daun pohon gebang bagi masyarakat Kabupaten Kulonprogo  Yogyakarta, lazimnya dianggap sampa.
Namun  di tangan Indri Widiyanti, warga Salam Rejo Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprogo,  daun gebang ternyata bisa diolah menjadi aneka tas cantik kualitas  ekspor.
Tak tanggung-tanggung sejak lima tahun lalu Indri Widiyanti  telah membuat ratusan model tas berbahan baku daun pohon gebang dan  mengekspor aneka tas berbahan daun gebang  tersebut ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia dan negara-negara eropa.
Inilah Indri Widiyanti,  sarjana pendidikan bahasa inggris dari Universitas Sanata Darma Yogyakarta  ini memilih menekuni usaha mengolah sampah daun pohon gebang menjadi aneka tas cantik  ketimbang menjadi guru.
Sedikitnya 200 model tas  berbahan baku sampah daun gebang pun  berhasil ia pasarkan ke sejumlah negara  sejak lima tahun lalu.
Bahkan Indri mengaku  telah memiliki buyer tetap di Amerika Serikat dengan kuota pengiriman 500 buah tas daun gebang setiap tiga bulan sekali.
Pasar tetap kedua yakni Australia dan Belanda dengan rata-rata pengiriman antara 150 hingga 200 buah aneka model, setiap tiga bulan sekali.
Dengan label  jogjavanesia  produk aneka tas berbahan baku sampah daun gebang ini  semakin banyak di buru konsumen asing  karena selain ramah lingkungan, kreasi unik Indri Widiyanti  menjadi daya pikat tersendiri bagi pasar asing.
Selain tas  kini Indri juga tengah mengembangkan produk unggulan baru berbahan baku sampah daun gebang  yakni topi santai untuk pasar Kanada Myanmar  dan Australia.
Nah, sampah ternyata bisa disulap menjadi gemericik dollar kan? Tidak perlu pesimis, Indonesia kaya bahan baku kerajinan dan tetap menarik di pasar manca negara.
Salam Pak Dhe Gondo