Beberapa waktu lalu, saya menonton acara Indonesia Lawak Klub yang membahas tentang sinetron Indonesia. Dari banyak lawakan (humor) di acara tersebut, saya paling ketawa ngakak sampai istri saya ngangkang, saat Cak Lontong mengatakan "Tayangan sinetron yang baik bukan tergantung artis dan akting, tetapi tergantung TV dan antenanya." Wkwkwkkwkwkwkkwk
Saya yakin tidak akan satu orangpun yang membantah perkataan Cak Lontong tersebut, karena memang mengandung kebenaran. Mau artisnya ganteng atau cantik, mau aktingnya bagus, kalo TV-nya rusak atau antenanya tidak tepat arahnya, pasti sinetron yang ditonton akan jelek. Mas Nararya yang pakar filsafat dan logika, saya yakin tidak akan mampu membantah argumen dan opini Cak Lontong, apalagi sampai mengatakan Cak Lontong sesat pikir, karena yang benar Cak Lontong itu bukan sesat pikir, tapi keblinger. Wkwkkwkwkk
[caption id="attachment_336802" align="aligncenter" width="553" caption="Foto dari BBM Jono"][/caption]
Bicara tentang antena TV. Kemarin saya membaca artikel guru menulis erotis (gak enak untuk katakan cabul), yaitu mas Jati Kumoro. Saya mendapat pengetahuan baru, bahwa arah antena mempengaruhi film apa yang akan tampil di televisi di rumah. Mengapa di televisi mas Jati sering tampil film dewasa, rupanya karena antena TV nya di arahkan ke Pasar Kembang (sarkem), yaitu sebuah lokalisasi di yogyakarta yang terletak di samping stasiun Tugu (ujung Jalan Malioboro).
Kembali ke topik tulisan ini, apa yang harus kita pelajari dari Cak Lontong, agar humor yang kita sampaikan bener-bener lucu, gak garing seperti humor yang disampaikan anggota DPR RI yang terhormat, atau kader-kader partai demokrat yang slogannya 'Katakan Tidak Pada Demokrat'?
[caption id="attachment_336798" align="aligncenter" width="452" caption="foto dari BBM jono"]
Ini jawabannya ;
1. Cak Lontong pakai nama panggung
Dari namanya saja sudah terdengar lucu, lontong koq digandeng dengan Cak, lontong kan biasanya digandeng dengan Soto atau Opor. coba kalo Cak Lontong pakai nama aslinya, misal Gatot kan jadinya kurang menjual, karena nama Gatot itu identik dengan Playboy bukan pelawak, kalo gak percaya silakan konfirmasi ke Eren, Dewi atau ke Mbak KD. LOL
2. Cak Lontong tidak demam panggung
Walaupun banyak yang meledek, ngecengin termasuk marah-marah ke Cak Lontong, ia tetap cool, tidak demam panggung. Ia Tetap mengeluarkan lawakan-lawakan. Rahasianya sederhana, ia rajin olahraga dan minum vitamin, sebab jika ia sampai sakit demam, ia tak akan tampil di panggung komedi Indonesia.
[caption id="attachment_336799" align="alignnone" width="640" caption="foto dari BBM Jono"]
3. Cak Lontong tidak terlibat affair dengan wanita lain
Problem utama pelawak di Indonesia adalah adanya affair dengan wanita selain istrinya. Hal ini bisa dimaklumi, karena pria humoris dimana-mana banyak yang suka. Jika gak kuat iman dan imran, akan tergoda, rumah tangga berantakan, fans-fans pada meninggalkan. Nah cak lontong, tidak seperti pelawak parto, kiwil, eyang subur dll yang terlibat affair, makanya ia terbebas dari masalah dan tetap bisa melawak dengan tanpa beban. Dalam hal ini, Cak Lontong patuh dan taklid buta atas arahan gurunya, pakde Kartono, untuk sayang selalu istri dan anak-anak, supaya disayang Allah.
4. Cak Lontong ganteng jadi banyak wanita ngefans
Diantara banyak pelawak, postur dan tampang cak lontong terbilang ganteng. Mohon maaf sebelumnya, sama sekali tidak ada maksud menghina, pelawak di indonesia kan biasanya bagian tubuh dan tampangnya justru jadi jualannya dalam melawak, antara lain hidung untuk Sule dan Yati, jambul rambut untuk Gogon, kumis untuk Jojon, tinggi untuk Adul dan ucok baba dll. Nah Cak lontong justru menjual badan yang tinggi besar dan ganteng, makanya banyak gadis kinyis-kinyis dan wanita matang manggis yang betah lama-lama menatap Cak lontong, sama seperti kompasianer yang kinyis-kinyis dan matang manggis menatap lama-lama foto Brad pitt berambut gondrong yang 11 11 dengan Anthony a.k.a Pakde Kartono.
5. Cak Lontong sering membaca untuk bahan lawakannya
Info A1 yang saya dapatkan dari kawan-kawan di pejaten, Cak lontong hobbynya membaca, termasuk rilis dari lembaga survey, makanya dia gak habis-habis bahan lawakannya, dan itu membuat penonton ILK di Trans 7 menanti-nantikan saat Cak Lontong bicara, nomor 2 baru komeng, pelawak lainnya gak ditunggu-tunggu, karena memang gak terlalu lucu. Banyak bahan bacaan Cak Lontong, antara lain koran, majalah, tabloid, jurnal ilmiah, media online dll. Yang paling sering dibaca-baca oleh cak lontong, kabarnya adalah kompasiana, khususnya tulisan-tulisan Pakde Kartono yang ganteng, pintar, humoris dan mapan, yang sudah berjumlah 1400 tulisan dalam kiprahnya selama 2 tahun sejak 9 April 2012.
Cak Lontong aja sampai ketawa ngakak dan guling-guling dengan istrinya saat baca tulisan Pakde, apalagi kalo istrinya yang baca-baca tulisan pakde, bisa-bisa jadi kepingin ajak pakde guling-gulingan juga. Wkkwkwkwk
Sudah saya uraikan sebanyak 5 poin, sesuai arahan mba Ellen Maringka, cukup 5 poin saja, karena dasar negara Indonesia juga ada 5 (Panca Sila).
Selamat malam Indonesia
