Mohon tunggu...
Cahya Yuana
Cahya Yuana Mohon Tunggu... Tutor - Akun Pribadi

Cahya Yuana, S.Sos., M.Pd. Orang biasa yang suka dalam dunia pendidikan. Konsentasi dalam bidang pendidikan terkait dengan quality assurance, penelitian dan evaluasi pendidikan. Selain aktif didunia pendidikan waktunya juga untuk bergabung dengan beberapa organisasi sosial dan keagamaan. Jadikan hidup didunia untuk mencari bekal di akhirat dengan berkarya positif adalah prinsip hidupnya. Membaca, latihan menulis, ceramah mengisi pelatihan adalah aktivitas lainnya. Suami dari Sri Nurharjanti, yang kebetulan mempunyai aktivitas dan prinsip yang sama. Telah dianugrahi 2 putri, Mendidik anak adalah merupakan sekolah kehidupan. Nomor Kontak: 087739836417

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Satu Pesan dalam Dua Kata Kudeta

3 Februari 2021   13:09 Diperbarui: 3 Februari 2021   13:14 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari-hari ini kata kudeta menghiasi lini media masa baik media masa online, cetak, atau media sosial. Dua kata kudeta diterima publik dengan kadar faktual yang berbeda. Kata kudeta pertama terkait dengan peristiwa pengambilan kekuasaan di Negeri Myanmar. Presiden Myanmar Win Mynt dan sejumlah tokoh senior dari Partai Liga Nasional Untuk Demokrasi (NLD) ditangkap oleh Min Aung Hlaing, pemimpin tertinggi militer Myanmar yang mengkomandoi kudeta tersebut. Tokoh legendaris Myanmar Aung San Suu Kyi yang mendapat penghargaan nobel perdamaian juga ikut ditangkap.

Isu kudeta juga terjadi di dalam negeri, adalah Agus Harimurti Yudhoyono yang sering dipanggil AHY mengungkapkan adanya upaya kudeta terhadap dirinya sebagai ketua partai Demokrat. AHY tidak tanggung-tanggung mengungkapkan upaya kudeta dilakukan oleh tokoh terkenal. Beberapa pengurus partai Demokrat bahkan menyebut beberapa nama. Beberapa orang yang disebut menepis kebenaran upaya kudeta ini, meskipun beberapa mantan petinggi partai Demokrat mengakui adanya pertemuan membicarakan keberlangsungan partai tempat mereka dulu bernaung.

Dua kata yang sama meski derajat kebenaran berbeda akan tetapi memiliki pesan yang sama. Kudeta yang terjadi di Myanmar sudah terang terjadi. Bahkan dilini media pergerakan tantara Myanmar terlihat saat ada wanita Myanmar Khing Hnin Wai tanpa sengaja merekam saat dia sedang melakukan senam. Rekaman tersebut juga membuat heboh jagad media sosial Indonesia karena iringan musik senam aerobik adalah lagu bertajuk Ampun Bang Jago, sebuah lagu yang viral di jagad TikTok tanah air. Kudeta yang dilakukan oleh milter Myanmar  jelas melanggar prinsip-prinsip demokrasi.

Kata kudeta yang disampaikan oleh AHY masih menyisakan perdebatan di ruang publik. Bahwa memang ada pertemuan antara para mantan petinggi partai Demokrat dengan satu tokoh nasional tidak bisa dibantah karena telah ada pengakuan dari tokoh-tokoh tersebut, Perbedaannya terletak pada tempat pertemuan dan apa yang menjadi topik pembicaraan.

Kalau sekedar membicarakan kondisi partai Demokrat tentu tidak ada salahnya, meski nalar publik akan bertanya untuk apa orang-orang yang bukan  orang demokrat atau mantan pengurus demokrat secara bersama bertemu membicarakan partai yang sekarang bukan tempat mereka bernaung. Apalagi kalau benar apa yang disampaikan Eks Ketua SDM, Indag, dan Perhubungan Partai Demokrat (PD), Yus Sudarso bahwa ada beberapa Faksi yang mendukung seorang tokoh untuk memimpin partai Demokrat menggantikan AHY.

SATU PESAN YANG SAMA

Tulisan ini tidak akan membahas lebih lanjut terkait dua isu kudeta, apalagi isu kudeta yang menerpa partai Demokrat. Almarhun Affan Gaffar Guru Besar Politik UGM pernah menyatakan politik itu ibarat aurat wanita, kalau mau mengetahui betul harus menikah dengan wanita tersebut. Artinya ada banyak hal yang tidak pasti dari sebuah peristiwa politik yang kita lihat. Akan tetapi isu kudeta tersebut menjadi trigger penulis untuk menulis terkait kekuasaan bagi seseorang dan bagaimana seseorang seharusnya berorientasi pada kekuasaan.

Pesan dari tulisan ini adalah mengajak kita semua peduli terhadap dunia politik yang beradab, mengingat mau atau tidak mau kebaikan negara dan juga keberadaan kita tergantung dari sebuah proses politik. Politik berperadaban oleh karena harus selalu digaungkan oleh semua orang yang cinta dan peduli kepada negara ini.

Banyak orang orang yang memburu kekuasaan, bahkan mungkin semua orang memburu kekuasaan, apabila kekuasaan diartikan kemampuan mempengaruhi orang lain agar berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang mempengaruhi (Ramlan Surbakti, 1992).

Tanpa sadar setiap orang mempunyai kehendak yang dia inginkan. Kekuasaan akan memberikan kesempatan yang besar untuk menjamin apa yang ia kehendaki dapat terwujud. Karena itulah banyak orang yang mengejar kekuasaan. Kekuasaan akan memberikan kemampuan mewujudkan apa yang dia pikirkan.

Kekuasaan akan membawa kepada kebaikan baik kepada orang yang mendapat kekuasaan maupun kepada orang yang berada dibawah kekuasaannya. Akan tetapi kekuasaan bisa jadi akan membawa ketidakbaikan, baik pada diri yang berkuasa maupun orang yang yang berada dalam kekuasannya. Kekuasaan akan membawa kepada kebaikan bila kekuasaan dilakukan dengan amanah untuk kepentingan orang banyak bukan hanya untuk kepentingan diri atau golongannya. Kekuasaan akan membawa ketidakbaikan ketika dikelola dengan tidak amanah, yang hanya berorientasi untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Kekuasaan akan akan memberikan kebaikan ketika kekuasaan tersebut dijalankan secara prinsip norma, baik norma hukum, agama, sosial dan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun