Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Istri Ini Wafat Hampir Bersamaan, Berselang Beberapa Jam

1 April 2025   23:24 Diperbarui: 3 April 2025   09:12 5293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.headline.co.id/

Sabtu (29 Maret 2025), sehari sebelum Idulfitri 1446 H, terjadi insiden yang memilukan hati. Sebuah mobil Honda HR-V menabrak dua sepeda motor Honda Beat. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, dan satu lagi meninggal dunia di rumah sakit. Keduanya adalah pasangan suami istri yang tengah berboncengan.

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.50 WIB di jalan Wiyoro, Banguntapan, Bantul.  Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, kecelakaan bermula saat mobil Honda HR-V melaju dari arah utara menuju arah Ngipik (selatan).

Pengemudi mobil hendak mendahului kendaraan di depannya. Namun mobil melampaui batas jalan dan masuk ke jalur berlawanan. Mobil menabrak bodi samping kanan sepeda motor Honda Beat pertama, dan menghantam sepeda motor Honda Beat kedua yang berada di belakang Honda Beat pertama. Diduga, pengendara mobil dalam situasi mengantuk.

Mobil baru berhenti setelah menabrak pohon di tepi jalan. Akibat kejadian ini, pengendara sepeda motor Honda Beat kedua, M. Agung Isnaeni (52) dan Linawati (54) meninggal dunia. Keduanya adalah pasangan suami istri.

Agung Isnaeni, dokumentasi keluarga
Agung Isnaeni, dokumentasi keluarga

Agung Isneni dinyatakan meninggal dunia di RS. Panembahan Senopati Bantul pada pukul 06.30 WIB. Diduga Pak Agung sudah meninggal sejak di lokasi kejadian. Sementara Bu Lina meninggal dunia di RSUP Dr. Sardjito pada tanggal 1 April 2025 pukul 02.00 WIB. Terpaut beberapa jam Bu Lina menyusul suami tercinta. Video detik-detik kejadian kecelakaan bisa dilihat di sini dan di sini.

Kenangan Saya Bersama Kedua Korban Kecelakaan

Saya mengenal keduanya, saat mereka berdua masih muda belia. Keduanya adalah aktivis kampus di masa itu. Sering bertemu dalam acara-acara kampus. Saya juga diundang dalam acara pernikahan mereka, lebih duapuluh tahun lalu.

Namun waktu dan kesibukan memisahkan kami. Sangat lama saya tak lagi mengerti kabar beliau. Hingga akhirnya mendapat kabar musibah yang merenggut nyawa keduanya. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Saya turut berduka.

Pak Agung dan Bu Lina meninggalkan empat putra dan putri serta satu cucu. Tentu semua terkejut dan bersedih atas insiden yang membuat orangtua dan kakek nenek mereka meninggal dunia, hampir bersamaan waktunya. Padahal besok harinya, ingin merayakan Idulfitri bersama-sama.

Linawati, dokumentasi keluarga
Linawati, dokumentasi keluarga

Adakah Musibah yang Disukai Manusia?

Musibah tidak selalu berupa hal-hal yang buruk dan tidak disukai manusia. Terkadang ada musibah dalam bentuknya yang cantik menarik dan disenangi umumnya manusia. Bahkan diperebutkan banyak kalangan.

Umar bin Abdul 'Aziz mengucap istirja' saat dilantik menjadi khalifah, menggantikan khalifah sebelumnya, Sulaiman bin Abdul Malik. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un", demikian ucap Umar bin Abdul Aziz. Baginya, menjadi khalifah adalah musibah, karena sangat berat pertanggungjawabannya.

Ini adalah contoh musibah yang hadir dalam bentuknya yang cantik menarik. Kenyataannya, banyak orang berlomba mengejar jabatan kepemimpinan. Menjadi pemimpin bisa merupakan musibah, jika tidak bisa menjalankan amanah kepemimpinan dengan baik dan benar.

Kaya raya, bisa jadi adalah musibah, jika tak mampu mengelola kekayaan dengan baik dan benar. Istri cantik jelita, bisa jadi adalah musibah, jika tak mampu mendidik dan menjaga. Rumah megah dan mewah, bisa jadi adalah musibah, jika tak disukai tetangga dan masyarakat sekitar. Padahal itu semua adalah hal-hal yang sangat disukai umumnya manusia.

Berita Lelayu, dokumentasi keluarga
Berita Lelayu, dokumentasi keluarga

Musibah yang Tak Pernah Diharapkan Manusia

Umumnya manusia memahami musibah sebagai hal yang tak menyenangkan dan tak diinginkan. Misalnya, miskin, sakit parah, gagal, bangkrut, mendapat fitnah, dan lain sebagainya. Manusia tak pernah berharap mendapat musibah dalam bentuk seperti ini. Termasuk musibah berupa bencana alam, pandemi, maupun kecelakaan.

Namun terkadang, musibah yang tak pernah diharapkan ini berupa keharusan untuk diterima manusia. Bukan berupa pilihan. Allah memilih hambaNya untuk menerima suatu musibah; dan manusia tinggal menjalani dengan sepenuh kesabaran.

Misalnya, musibah berupa pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu. Andai disuruh memilih, banyak manusia tak mau mengalami musibah pandemi. Namun Allah yang memilih hamba untuk merasakan pandemi, bahkan memilih beberapa hamba untuk dipanggil menghadap Allah di masa pandemi tersebut karena terinfeksi covid.

Contoh lainnya adalah bencana alam. Gempa bumi, tsunami, dan liquifaksi, adalah contoh bencana alam yang tak pernah dikehendaki. Bukan pilihan manusia, namun Allah yang memilih lokasi kejadiannya. Ada pula jenis bencana alam yang sudah terprediksi sebelumnya, seperti banjir dan longsor. Karena ada sebab-sebab manusiawi yang menyebabkan banjir serta longsor tersebut.

Berita Lelayu, dokumentasi keluarga
Berita Lelayu, dokumentasi keluarga

Pelajaran Penting dari Musibah Kecelakaan

Musibah kecelakaan yang menimpa Pak Agung dan Bu Lina, memberikan kepada kita pelajaran yang sangat banyak dan berharga.

Pertama, musibah bisa menimpa kita kapan saja dan di mana saja

Jika sudah tiba masa kematian seorang hamba, Allah memanggil dengan beragam bentuk akhirnya. Ada yang melalui peristiwa musibah seperti kecelakaan. Ada yang melalui peristiwa sakit berat. Ada pula yang tak memerlukan "sebab" apa-apa, sedang makan atau tidur, lalu meninggal dunia. Sebagian kecelakaan adalah "alasan kemanusiaan" yang memudahkan manusia memahami "sebab" kematian.

Kedua, kecelakaan bisa menimpa seseorang yang sudah benar dan berhati-hati keadaannya

Kecelakaan jalan raya tak selalu terjadi pada mereka yang "ugal-ugalan"; misalnya sekelompok anak muda yang mengendarai motor sambil kebut-kebutan di jalan raya, hingga akhirnya mereka saling bertabrakan dan meninggal dunia. Nyatanya Pak Agung sudah berada di jalurnya. Ia tidak menerobos marka jalan. Ia juga tidak mengebut, tak pula ugal-ugalan.

Ketiga, kelalaian seseorang bisa merugikan pihak lainnya

Konon, pengemudi mobil yang menabrak Pak Agung dan Bu Lina sedang dalam keadaan mengantuk berat. Ini adalah sebuah kelalaian. Mengantuk adalah kondisi yang tidak boleh dipaksakan untuk mengemudi. Dampak dari kelalaian tersebut, telah merenggut dua nyawa. Yang merasa dirugikan adalah pihak ahli waris, keluarga besar, tetangga dan sanak saudara.

Keempat, pentingnya selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah

Islam mengajarkan doa dalam segala kegiatan kita, termasuk doa berkendaraan. Ini adalah sebentuk permohonan perlindungan kepada Allah, agar diselamatkan dalam perjalanan. Dengan berdoa, kita sudah menyerahkan semua urusan kepada Allah. Kewajiban manusia adalah waspada dan berhati-hati dalam berkendara.

Jika Allah takdirkan terjadi musibah, padahal kita sudah berdoa dan berhati-hati berkendara, artinya musibah itu sudah menjadi kehendakNya. Semoga menjadi jalan pengampunan dan husnul khatimah bagi keduanya. Aamiin.

Source

Hendrawan, Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Maut HR-V Seruduk Dua Motor di Wiyoro Bantul, Satu Orang Tewas di Tempat, ttps://www.headline.co.id, 30 Maret 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun