Contoh lainnya adalah bencana alam. Gempa bumi, tsunami, dan liquifaksi, adalah contoh bencana alam yang tak pernah dikehendaki. Bukan pilihan manusia, namun Allah yang memilih lokasi kejadiannya. Ada pula jenis bencana alam yang sudah terprediksi sebelumnya, seperti banjir dan longsor. Karena ada sebab-sebab manusiawi yang menyebabkan banjir serta longsor tersebut.
Pelajaran Penting dari Musibah Kecelakaan
Musibah kecelakaan yang menimpa Pak Agung dan Bu Lina, memberikan kepada kita pelajaran yang sangat banyak dan berharga.
Pertama, musibah bisa menimpa kita kapan saja dan di mana saja
Jika sudah tiba masa kematian seorang hamba, Allah memanggil dengan beragam bentuk akhirnya. Ada yang melalui peristiwa musibah seperti kecelakaan. Ada yang melalui peristiwa sakit berat. Ada pula yang tak memerlukan "sebab" apa-apa, sedang makan atau tidur, lalu meninggal dunia. Sebagian kecelakaan adalah "alasan kemanusiaan" yang memudahkan manusia memahami "sebab" kematian.
Kedua, kecelakaan bisa menimpa seseorang yang sudah benar dan berhati-hati keadaannya
Kecelakaan jalan raya tak selalu terjadi pada mereka yang "ugal-ugalan"; misalnya sekelompok anak muda yang mengendarai motor sambil kebut-kebutan di jalan raya, hingga akhirnya mereka saling bertabrakan dan meninggal dunia. Nyatanya Pak Agung sudah berada di jalurnya. Ia tidak menerobos marka jalan. Ia juga tidak mengebut, tak pula ugal-ugalan.
Ketiga, kelalaian seseorang bisa merugikan pihak lainnya
Konon, pengemudi mobil yang menabrak Pak Agung dan Bu Lina sedang dalam keadaan mengantuk berat. Ini adalah sebuah kelalaian. Mengantuk adalah kondisi yang tidak boleh dipaksakan untuk mengemudi. Dampak dari kelalaian tersebut, telah merenggut dua nyawa. Yang merasa dirugikan adalah pihak ahli waris, keluarga besar, tetangga dan sanak saudara.
Keempat, pentingnya selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah