Di bukunya, James Elkins menceritakan kisah seorang profesor bahasa Inggris yang istrinya melakukan selingkuh. Â Suatu ketika, sang istri melukis tempat tidur mereka. Kosong dan belum dirapikan. Pada saat profesor sendirian di rumah, ia melihat lukisan itu dengan seksama, dan memikirkan apa artinya.
Profesor mulai mengimajinasikan lukisan tangan sang istri dengan perselingkuhan. Ia mulai merasakan sakit, marah dan sedih, maka ia menangis. Hanya ia yang bisa menangis melihat lukisan ranjang kosong tersebut. Orang lain hanya melihat lukisan tersebut semata-mata sebagai karya seni.
Bagi sang profesor, lukisan tangan sang istri seolah bercerita sangat banyak tentang ranjang yang kosong dan berantakan itu. Hanya ia yang menyelami kesedihan dan kesakitan di balik lukisan tersebut. Tidak ada orang mengetahui mengapa sang profesor menangis hanya karena melihat lukisan ranjang.
Sangat banyak alasan, mengapa lukisan memiliki kekuatan, dan bahkan mampu menggerakkan. Edisi PDF buku Elkins bisa disimak di sini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI