Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kendalikan Emosi, Mumpung Bulan Suci

19 Maret 2025   06:38 Diperbarui: 19 Maret 2025   06:38 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu perusak kebahagiaan rumah tangga, menurut studi John Gottman dan Nan Silver (1999) adalah keadaan "banjir emosi". Suami dan istri membiarkan mereka dilanda banjir emosi negatif dalam setiap interaksi.

Komunikasi berujung kemarahan dan saling meninggalkan. Pasangan suami istri gagal membangun kedekatan, sehingga komunikasi justru menghasilkan luka baru. Saling menyakiti dalam komunikasi; inilah yang disebut banjir emosi.

Untuk itu, salah satu keterampilan yang harus dimiliki pasangan suami istri adalah mengendalikan emosi. Ini terkait pengetahuan, keterampilan dan seni. Semakin pandai suami istri mengendalikan dan mengelola emosi, semakin bagus kondisi relasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Saat ini kita masih berada dalam bulan Ramadan. Sebuah bulan di mana umat Islam diwajibkan berpuasa di dalamnya. Ada pelatihan yang sangat efektif karena berlangsung satu bulan lamanya, salah satunya adalah kemampuan mengendalikan emosi.

Nabi saw mengarahkan kita, agar saat berpuasa mampu mengendalikan diri. Beliau saw bersabda, "Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa." (HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151)

Selama satu bulan, suami istri dalam keluarga muslim berpuasa Ramadan. Mereka dilatih untuk mengendalikan hawa nafsu, mengendalikan kemarahan, mengendalikan keinginan, mengendalikan ucapan dan perbuatan. Hendaknya kesempatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pasangan suami istri untuk melatih keterampilan mengendalikan emosi.

Caranya, mereka berdua bisa membangun kesepakatan, agar saling membantu dalam mengendalikan emosi. Jika suami sedang marah, istri jangan ikut marah. Jika istri sedang marah, suami jangan ikut marah. Suami dan istri harus mampu menjadi penyejuk dan pendingin bagi pasangannya yang tengah emosi.

Dalam kitab Tarikh Damasyqus dikisahkan tentang kehidupan keluarga Abu Darda' dan istrinya, Ummu Darda'. Mereka berdua membangun kesepakatan dalam pengelolaan emosi, sehingga telah tercipta kesepahaman bersama.

Suatu hari Abu Darda' berkata kepada Ummu Darda', "Wahai istriku, jika engkau sedang marah, maka aku akan membuatmu jadi ridha. Demikian pula apabila aku sedang marah, buatlah aku ridha. Jika tidak, maka kita tidak akan menyatu".

Mengomentari kisah tersebut, Ibrahim bin Adham mengatakan kepada sahabatnya, Baqiyah bin Al-Walid, "Wahai saudaraku, begitulah seharusnya orang-orang yang saling bersaudara itu dalam melakukan persaudaraannya. Kalau tidak begitu, maka mereka akan segera berpisah".

Yang dilakukan Abu Darda' dan Ummu Darda', adalah contoh teladan yang bagus untuk semua keluarga. Mereka berdua adalah pasangan suami istri salih dan salihah, yang mengakui bahwa di antara mereka ada kemarahan. Namun mereka sudah menemukan rumus penyelesaian.

Apa kesepekatanmu dengan pasanganmu? Mumpung bulan suci, mari belajar mengendalikan emosi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun