Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Panduan bagi Laki-laki dalam Memilih Calon Istri

10 Desember 2023   08:14 Diperbarui: 10 Desember 2023   08:20 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi - https://jatim.nu.or.id/

Dalam memilih calon istri, yang harus menjadi pertimbangan kaum laki-laki adalah sisi kebaikan agama. Jangan terjebak casing penampilan, kekayaan atau status sosial. Nabi saw telah bersabda,

: .

"Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya atau karena agamanya. Pilihlah berdasarkan agamanya agar selamat dirimu" (HR. Bukhari dan Muslim).

Kebaikan agama menyebabkan seorang perempuan mampu menjaga dirinya. Ia tidak akan mudah tergoda oleh berbagai rayuan dunia, termasuk rayuan laki-laki yang ada di sekitarnya.

Seorang laki-laki menghadap kepada Rasulullah saw dan mengadukan kondisi istrinya, "Sesungguhnya istriku tidak menolak jamahan orang".

Nabi saw bersabda, "Ceraikan saja". Laki-laki ini menjawab, "Saya khawatir hati saya tidak sanggup berpisah". Nabi bersabda, "Kalau begitu peliharalah ia" (HR. Abu Dawud dan An Nasa'i).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya memberikan komentar atas hadits tersebut, bahwa ungkapan "istriku tidak menolak jamahan orang", maksudnya adalah perilaku perempuan tersebut yang seakan-akan tidak menampik laki-laki yang datang. Bukan berarti bahwa si perempuan telah melakukan tindakan mesum atau asusila.

Ttidak mungkin Nabi saw membiarkan ada sahabatnya berperilaku seperti itu, dengan mengatakan "Kalau begitu peliharalah ia". Jika perempuan tersebut ahli maksiat tidak mungkin Nabi menyuruh sahabat untuk mengurusnya.

Mungkin perempuan tersebut memiliki kepribadian yang ramah, supel, mudah bergaul, murah senyum. Kepribadian seperti ini bisa membuat setiap laki-laki yang bertemu dan berinteraksi dengannya merasa "diberi dan mendapat kesempatan".

Kondisi ini mengkhawatirkan sang suami, sehingga demi ketenangan rumah tangga Nabi saw menganjurkan agar bercerai saja. Akan tetapi karena sang suami amat mencintai istrinya, ia juga khawatir bahwa dengan bercerai hatinya masih tertambat kuat pada perempuan tersebut.

Untuk itu, perlu juga diketahui adanya sifat-sifat buruk pada calon istri yang perlu dihindari. Jangan sampai menyesal ketika sudah menikah, ternyata sang istri menyimpan sejumlah sifat dan perilaku buruk. Kondisi ini pasti merusakkeharmonisan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun