"My efforts however still seem to fall in vain. There was still no change in my marriage, and the arguments and frustration continued to grow and explode. How can this be I wondered? Surely Allah could see how hard I was trying. Surely, He must be pleased with all my efforts?" (Robina Kauser, 2023).
Solusi berikutnya, aku mengalihkan pencarian ke dunia online. Aku mencari pendapat ahli relationship, buku-buku motivasi, dan teori-teori untuk menemukan rahasia kebahagiaan pernikahan. Google dan Amazon menjadi sahabatku.
Aku menemukan banyak informasi yang menawarkan saran, nasehat, dan teknik praktis mengajak bicara suami dan cara memperbaiki diri sendiri. Namun mempraktikkan semua saran ini tidaklah mudah dan ujungnya tidak membawa perubahan apapun pada suami.
Sekarang aku merasa semakin lemah. Sebenarnya aku yakin, pasti ada sesuatu solusi yang akan berhasil. Saat itulah aku memutuskan untuk menjadi seorang Muslimah yang lebih baik.
Aku mulai menyibukkan diri dengan shalat lima waktu, dzikir, bangun di tengah malam untuk shalat malam dan menghafal Al-Qur'an. Aku berusaha semaksimal mungkin memperbaiki hubunganku dengan Allah.
Segera setelah itu aku mulai merasa terhubung secara spiritual dengan Allah Yang Maha Kasih, dan rasanya luar biasa. Aku memohon kepada Allah untuk mengubah suami saya dan menjadikannya seorang Muslim yang lebih baik. Aku berdoa dan terus berdoa, berharap keajaiban dari Yang Maha Kuasa.
Ini berlangsung dalam waktu cukup lama. Aku mulai menemukan diriku meletakkan semua keyakinan dan harapan hanya kepada Ilahi Rabbi, yang tidak akan pernah meninggalkanku. Aku mulai merasakan ketenangan.
Namun usahaku sepertinya belum menemukan titik terangnya. Masih belum ada perubahan nyata dalam kehidupan pernikahanku. Pertengkaran dan rasa frustrasi masih terus terjadi.
Bagaimana ini bisa tarjadi? Aku selalu bertanya-tanya dalam hati. Tentunya Allah Maha Melihat betapa kerasnya aku berusaha. Bukankah Dia senang dengan semua usaha yang sudah aku lakukan? Mengapa tidak juga datang keajaiban?
Pada titik inilah aku merasa benar-benar jatuh dalam keputusasaan. Aku merasa telah melakukan semua yang dapat aku lakukan, tetapi tidak ada yang berhasil. Aku benar-benar kalah dalam usaha untuk membuat suami mau mendengarkan dan ikut berusaha menyelamatkan pernikahan.
Momen Pencerahan