Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

8 Karakter yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Menikah

19 Juli 2023   05:39 Diperbarui: 19 Juli 2023   05:44 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasan Al Bashri menjawab, "Nikahkan puterimu dengan orang yang bertakwa. Sebab bia ia mencintainya pasti akan menghormati dan memuliakannya, dan bila ia tidak mencintainya pasti tidak akan menzhalimi puterimu."

Itulah karakter salih. Suami salih akan selalu menjaga, melindungi, menyayangi, dan mengasihi istri. Tak akan menyia-nyiakan atau mentelantarkan istri. Tak akan menyakiti dan melukai istri.

Demikian pula istri salihah akan selalu menghormati suami, mentaati suami dalam hal yang tidak maksiat, selalu mengasihi, mnyayangi dan melayani suami sepenuh hati. Pun orangtua yang salih, akan selalu mendidik, mengarahkan, menyayangi dan mencintai anak sepenuh jiwa.

Menikah dan hidup berumah tangga memerlukan kedewasaan dan kematangan kepribadian. Bukan hanya berumah tangga, bahkan dalam bekerja, berkarier, berorganisasi, maupun bermasyarakat, juga memerlukan karakter pribadi yang dewasa.

Tahukah kamu, seperti apa pribadi dewasa itu? Menurut perspektif psikologi, seseorang yang memiliki pribadi dewasa, dalam dirinya terdapat ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki "sense of self" atau konsep diri yang kuat, seperti bisa mengambil keputusan untuk dirinya tanpa mengandalkan orang lain.
  • Dapat menjalin hubungan sosial dengan orang lain secara sehat, dalam jangka waktu panjang.
  • Memiliki kematangan emosional, mampu mengelola dan mengontrol emosi, sehingga kondisi mood-nya tidak bergantung kepada aksi atau reaksi orang lain.
  • Bisa menerima dirinya secara seimbang, misalnya mengetahui dan menerima kelebihan dan kekurangan diri, sehingga bisa bertindak dengan tepat.
  • Bisa menyusun argumen, pendapat, pandangan, dan persepsi yang logis dan masuk akal.
  • Bisa berpikir jangka panjang dan membuat perencanaan kehidupan.
  • Bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
  • Mampu mengelola konflik atau perbedaan dengan bijak.

Dari berbagai ciri-ciri dewasa menurut psikologi tersebut, apakah kamu sudah memiliki pribadi dewasa? Menjadi tugas kamu untuk mendewasakan pribadi. Sangat berbahaya, jika orang belum dewasa sudah menikah.

Laki-laki dan perempuan yang tidak dewasa, jika mereka hidup berumah tangga, tidak akan bisa bertahan lama. Mereka tidak bisa mengendalikan emosi, tidak bisa menyelesaikan masalah secara dewasa, tidak mampu menghadapi badai persoalan dalam kehidupan. Itulah sebabnya, menikah hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa.

  • Pribadi Pembelajar 

Sangat penting bagi kamu untuk memiliki jiwa pembelajar, yang terus menerus giat menambah ilmu pengetahuan, wawasan, namun juga ketrampilan. Kehidupan pernikahan adalah kondisi yang sangat dinamis, penuh dengan aneka warna keadaan.

Kadang melewati suasana penuh keceriaan dan kebahagiaan, kadang harus melewati kesusahan dan kedukaan. Kita harus siap untuk terus belajar menghadapi semua kondisi kehidupan yang aneka rasa tersebut.

Sebanyak apapun kamu belajar dan mempersiapkan diri untuk membentuk rumah tangga, tetap saja ada bagian yang belum sempat kamu pelajari. Hal ini saking banyaknya ilmu yang dibutuhkan.

Kehidupan keluarga itu tidak flat, terus berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Selalu bertemu hal-hal baru. Benarkah? Coba kita tengok selintas saja, teori Duvall dan Milller mengenai "8 Stages of The Family Life Cycle".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun