Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasihat untuk Para Ayah

10 Mei 2023   05:00 Diperbarui: 10 Mei 2023   10:51 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun laki-laki memiliki kewajiban mencukupi nafkah keluarga, mereka tidak boleh lalai dari mendidik keluarga. Hendaknya orangtua fokus mendidik keluarga untuk menegakkan shalat dengan benar dan tertib, dan mendorong keluarga selalu bersabar dalammenjalankan ketaatan kepada Allah.

Para ulama tafsir menjelaskan, ayat ini menjadi dalil bahwa jika seseorang hamba berusaha mencari rezeki dengan tetap perhatian terhadap ibadahnya, maka Allah menjamin rezekinya. Shalat bukan saja sebuah kewajiban, namun ternyata berkorelasi dengan jaminan rezeki dari Allah.

Dalam tafsir Li Yaddabbaru Ayatih karya Markaz Tadabbur dijelaskan, para salaf salih dahulu jika ditimpa musibah kelaparan, mereka menyeru kepada keluarganya untuk mendirikan shalat; karena ini adalah perintah Allah. Kemudian mereka membacakan surat Thaha ayat 132.

Allah juga telah memerintahkan kepada orang beriman, agar menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Sebagaimana firmanNya,

"Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS. Al-Baqarah: 153).

Dalam tafsir Li Yaddabbaru Ayatih karya Markaz Tadabbur dijelaskan, bahwa ayat ini adalah perintah agar orang-orang beriman senantiasa meminta pertolongan dengan sabar dan shalat. Karena ketika seorang hamba diberikan kenikmatan maka ia bersyukur, dan ketika ditimpa suatu bencana maka ia bersabar atasnya.

Selanjutnya dalam tafsir Li Yaddabbaru Ayatih dikisahkan, bahwa berkah dari ayat ini dirasakan oleh seorang wanita muslimah. Ketika ia kehilangan sejumlah anggota keluarga dalam sebuah peristiwa tragis, dan musibah yang ia hadapi semakin terasa memburuk, seketika ia segera mengingat ayat ini dan bersegera mendirikan shalat.

Ia yakin dengan firman Allah tersebut. Setelah menunaikan shalat, ia bersumpah bahwa di dalam hatinya muncul ketenangan yang nyata, dan musibah yang menghampiri terasa ringan. Itulah salah satu gambaran bukti pengaruh tadabbur ayat dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya.

Selanjutnya, dalam menjelaskan surat Thaha ayat 132, Syaikh As-Sa'di menyatakan, "Allah berfirman, 'Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu', maksudnya rezekimu menjadi tanggungan Kami".

"Kami yang menanggung sebagaimana Kami bertanggung jawab atas rezeki bagi semua makhluk. Bagaimana dengan orang yang melaksanakan perintah Kami dan sibuk dengan mengingat Kami? (Sudah barang tentu Kami lebih menjaminnya)", demikian penjelasan dalam Tafsir As-Sa'di.

Namun bagaimana agar bisa selalu sabar dalam menunaikan shalat? Tentu ada sangat banyak faktor yang bisa mendatangkan kesabaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun