Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bergerak Saja, Jangan Putus Asa

6 Februari 2023   22:43 Diperbarui: 6 Februari 2023   22:49 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://jabar.tribunnews.com/

Hidup berumah tangga, harus bisa bersabar menikmati dinamikanya. Mengawali dengan niat ikhlas, banyak keluarga yang harus memulai dari kondisi ekonomi sangat terbatas.

Termasuk pak Abu, sebut saja begitu. Bukan nama sebenarnya. Ia berasal dari keluarga tidak mampu. Saat menikah, hanya berbekal semangat dan niat ibadah menggenapkan separuh agama.

Alhamdulillah dikaruniai istri salihah, yang tak banyak menuntut atas kondisi ekonomi yang masih sangat lemah. Pak Abu bekerja serabutan untuk menghidupi keluarga.

Ia rajin mengikuti majelis taklim, rutin shalat berjama'ah ke masjid, bahkan mengisi beberapa kegiatan pengajian dan taklim di sekitar tempat tinggalnya. Sang istri sangat mendukung aktivitas kebaikan ini.

Ada episode yang sangat berat dalam kehidupan Pak Abu. Suatu hari, di rumah sudah benar-benar tidak ada beras atau bahan makanan pokok untuk dimasak. Tentu sang istri cemas, karena kalau tidak ada bahan makanan apapun berarti mereka sekeluarga bakal tidak makan seharian. Tentu akan kelaparan.

"Ayah harus berusaha mendapatkan beras, bagaimanapun caranya. Agar keluarga kita bisa makan hari ini", demikian pinta sang istri.

"Ayah tidak tahu harus mencari beras ke mana Bu..." jawab Pak Abu dengan lugu dan polos.

"Keluar saja sana, silaturahim. Pasti Allah akan menolongmu", jawab sang istri.

Pak Abu dan istri tercinta adalah insan salih salihah. Pantang bagi mereka untuk meminta-minta apalagi mengambil yang bukan haknya. Mereka hidup apa adanya dari yang halal dan thayib saja.

Meski tidak mengerti akan pergi ke mana dan melakukan apa, Pak Abu segera mengayuh sepedanya menuju kota. Ia hanya punya keyakinan, Allah Maha Kaya dan Maha mengabulkan doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun