Sesampai di kota, ia menuju masjid, tempat ia biasa mengikuti kajian agama. Niatnya untuk berwudhu, shalat sunnah, dan berdoa di masjid.
Usai shalat sunnah dan berdoa, Pak Abu keluar menuju tempat parkir sepeda. Tak disangka, seorang kawan tengah berada di halaman masjid. Mereka berdua mengobrol sejenak, sebagai sesama jama'ah kajian di masjid kota.
"Kebetulan aku membawa buku yang dijadikan bahan kajian ustadz di masjid ini. Ternyata benar, buku ini sudah sulit untuk didapatkan. Syukurlah aku masih bisa mendapatkannya. Aku sudah selesai membaca, jadi aku berikan saja untukmu. Semoga bermanfaat", ujar kawan.
"Masyaallah, senang sekali mendapat hadiah buku ini darimu. Semoga berkah melimpah untukmu atas pemberian buku ini", ujar Pak Abu.
Tentu Pak Abu sangat senang mendapatkan buku yang biasa dijadikan bahan kajian ustadz di masjid. Mereka berdua segera berpisah.
Baru saja mengayuh sepeda beberapa langkah, di jalan seberang masjid Pak Abu disapa seseorang. Rupanya seorang kawan juga tengah berada di tepi jalan. Pak Abu menepi, berhenti di trotoar. Mereka berduapun mengobrol, saling menyapa.
"Aku sedang mencari buku yang dijadikan bahan kajian ustadz kita. Sudah beberapa toko buku aku datangi, semuanya kosong. Rupanya itu buku lama yang sudah tidak cetak ulang lagi", ujar sang kawan.
"Alhamdulillah, kalau begitu aku sangat beruntung. Baru saja aku mendapatkan buku tersebut, hadiah dari seorang kawan kita", ungkap Pak Abu.
"Benarkah? Bolehkah aku beli? Sungguh aku sangat ingin mendapatkannya", ujar sang kawan.
"Ah, tentu saja aku tidak akan menjualnya. Karena ini juga hanya pemberian orang. Ambillah jika memang engkau sangat ingin memiliki", jawab Pak Abu.
"Masyaallah, engkau sangat baik..." ungkap sang kawan.