Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Masjid Al-Ghozali Yogyakarta, Menuju Ramah Difabel

17 Desember 2021   07:23 Diperbarui: 18 Desember 2021   02:16 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah alasan yang sungguh tidak manusiawi. Pertama, bukankah masjid tidak pernah pilih kasih --bahwa masjid hanya boleh digunakan untuk warga kampung saja? Bukankah masjid itu rumah Allah --untuk semua hamba Allah yang beriman kepadaNya?

Meskipun di kampung itu tidak ada difabel, namun jika ada tamu atau pendatang yang ingin shalat di masjid tersebut, apakah tidak diperbolehkan? Jika tamu atau pendatang tersebut difabel, apakah tidak diperkenankan?

Kedua, tak ada satupun manusia menghendaki dirinya mengalami disabilitas. Namun terkadang kondisinya tidak bisa memilih. Bagaimana dengan anak-anak yang lahir dalam kondisi tidak lengkap anggota tubuhnya?

Memang benar saat ini di kampung tersebut tak ada yang difabel. Namun siapa yang bisa menjamin bahwa untuk selamanya warga kampung tersebut tak ada difabel? Tak satupun manusia bisa memberi jaminan.

Maka sudah selayaknya setiap masjid berusaha menuju kondisi ramah difabel. Berikan keleluasaan kepada semua hamba Allah yang beriman untuk bisa beribadah dengan nyaman di masjid. Termasuk kaum difabel. Bukankah kita tidak mau jika diminta menggantikan posisi difabel mereka? Karena difabel bukan pilihan.

***

Sumber Bacaan:

Joe Michael Reynolds, The Meaning of Ability and Disability, The Journal of Speculative Philosophy, Januari 2019, DOI:10.5325/jspecphil.33.3.0434, diakses dari https://www.researchgate.net

Kompas, Apa Perbedaan Difabel dengan Disabilitas? https://www.kompas.com, 30 Agustus 2021

Rosdiana Sitompul, Mempersoalkan "Disabilitas" dan "Difabel", https://www.kompas.com, 14 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun