Dengan memberikan tugas-tugas rumah tangga kepada anak-anak, kita telah menanamkan rasa tanggung jawab, kompetensi, dan harga diri yang di sepanjang kehidupan mereka.
Pekerjaan rumah tangga memberi anak-anak rasa tanggung jawab dan kemandirian, yang mengarah pada kepercayaan diri.Â
Julie Lythcott-Haims, dari Universitas Stanford mengatakan, "Dengan membuat anak-anak melakukan pekerjaan kerumahtanggaan, seperti membuang sampah, mencuci pakaian sendiri --- membuat mereka menyadari bahwa harus melakukan aktivitas tersebut untuk menjadi bagian dari kehidupan."
"Aktivitas praktis mengajarkan nilai-nilai seumur hidup dan memperkuat harga diri yang positif pada anak-anak," ungkap Tracy Garcia, seorang konselor keluarga. Menurutnya, "Anak-anak yang mengerjakan tugas akan menjadi orang dewasa yang lebih sukses di kemudian hari."
"Chores teach lifelong values and reinforce positive self-esteem in children," says guidance counselor and parent educator Tracy Garcia.Â
"Kids that do chores go on to be more successful adults later in life" --Rachelle Skorets, 2019.
Ternyata, berbagai tindakan parenting orangtua di masa lalu, dibenarkan oleh studi akademik. Bahwa mengajarkan kepada anak aktivitas kerumahtanggaan, menjadi faktor penting untuk meraih kesuksesan di masa depan.Â
Ini tidak terkait dengan faktor gender --laki-laki ataupun perempuan. Mereka semua harus mengerti dan terampil tentang aktivitas kerumahtanggaan.
Ajak anak-anak ke dapur untuk mengerti jenis-jenis bahan makanan dan cara mengolahnya menjadi makanan. Bagaimana cara menghidupkan kompor, bagaimana memasak nasi, memasak sayur, menggoreng telur, dan lain sebagainya.Â
Ajari mereka keterampilan membersihkan lantai, membersihkan peralatan yang kotor, merapikan kamar, mencuci baju secara manual, dan sebainya.
Keterampilan praktis tersebut adalah bagian dari bekal kehidupan di masa dewasa. Mereka mengerti keterampilan dasar hidup berumah tangga, yang memberikan rasa tanggung jawab dan rasa percaya diri.