Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Terasa, Sudah Sepuluh Tahun Bersama Kompasiana

12 September 2021   22:20 Diperbarui: 12 September 2021   22:51 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.kompasiana.com/pakcah

Tidak terasa, bulan September 2021 ini ternyata genap sepuluh tahun saya bergabung di Kompasiana. Tercatat saya bergabung 3 September 2011. Ah, waktu berjalan sangat cepat. Sepuluh tahun tidak terasa.

Setelah saya lihat statistik tulisan saya, masyaallah --sepuluh tahun hanya bisa memosting 857 tulisan. Hmmmm.... ke mana saja saya selama ini? Harusnya, minimal sudah seribu tulisan. Sehingga rata-rata tiap tahun memosting setidaknya 100 tulisan. Ternyata masih jauuuuuuuh dari harapan.

Seribu satu alasan bisa saya kemukakan, atas terlalu sedikitnya tulisan yang singgah di Kompasiana. Namun apakah penting membuat alasan? Sungguh, alasan adalah cara terbaik dari para pemalas untuk membenarkan kemalasannya. Maka saya tidak perlu beralasan. Realitasnya, saya lamban di Kompasiana.

Apa makna sepuluh tahun bersama Kompasiana?  Ada sangat banyak hal saya dapatkan dari Kompasiana. Karena memperingati sepuluh tahun bergabung menjadi Kompasianer, maka akan saya sampaikan sepuluh makna bergabung di Kompasiana.

Pertama, saya belajar banyak di Kompasiana

Beragam tulisan muncul setiap detik di Kompasiana, dari ribuan penulis. Beragam jenis, corak dan gaya tulisan. Beragam tema pembahasan, beragam sudut pandang. Semua dirangkum di Kompasiana. Bukan gado-gado, namun Bhinneka Tunggal Ika. Saya belajar banyak di kompasiana tentang dunia tulis menulis.

Kedua, saya mendapat banyak teman 'serius' lewat Kompasiana

Biasanya, kita saling berteman di facebook, twitter, instagram, atau tiktok. Ternyata, ada teman-teman yang bercorak lebih 'serius' di Kompasiana. Mereka adalah pengakses setia beragam tema di Kompasiana. Tidak sekedar pencet 'like' di postingan medsos, di Kompasiana --mereka membaca.

Ketiga, Kompasiana memperluas penyebaran tulisan saya

Saya terharu saat seorang warga Indonesia yang tinggal di Amerika menyatakan rajin membaca tulisan saya bertema keluarga di Kompasiana. Saya terharu saat menghadiri acara seminar dan pelatihan di berbagai kota, mendapat pernyataan dari beberapa peserta, "Saya pembaca tulisan Pak Cah di Kompasiana".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun