Om Widi selalu menulis tentang pengalamannya di Kereta Api. Keren bukan? Selamat om Widi. Menginspirasi.
Budaya tanpa promosi, tanpa sosialisasi tapi mengakar dan tetap eksis daripada ribuan budaya lainnya yang ada di Indonesia.
Apa makna bergabung di Kompasiana? Apalagi setelah sepuluh tahun.
Dalam catatanku tulisan-tulisan yang sudah kutorehkan sepanjang aku menulis selama kurang lebih tiga tahun yang lalu, bisa dibilang masih menyentuh an
Camping di Hutan. (Sumber: Freepik)"Prit. Prit. Prit. Priit. Priit. Priit. Prit. Prit. Prit."Kami menoleh ke semak belukar di belakang minibus."FRED!"
[caption id="attachment_355001" align="aligncenter" width="576" caption="Kantor Desa Sukakarsa Kecamatan Sukarame sedang di Perbaiki Dari Dana Pemerat
Ya…Jokowi dan jajaran Pemerintahannya tetap menaikan harga BBM itu dengan kenaikan 200% , hal itu kita semua ketahui dan semua harga barang kebutuhan
[caption id="attachment_354634" align="aligncenter" width="576" caption="Para Pengunjung Berjubel di Pintu Masuk Cipanas Galunggung Kehujanan (docpri)
[caption id="attachment_354351" align="alignnone" width="960" caption="Anak-anak dan Remaja Pengamen di Lampu Merah Jln Dr.Soekarjo Kota Tasikmalaya(d
[caption id="attachment_354223" align="aligncenter" width="518" caption="ilustrasi (docpri)"][/caption] Menyimak aksi solidaritas Aliansi Wartawan Ta
Menjadi pengabdi di sebuah kementerian yang memiliki begitu banyak cabang, memiliki beberapa konsekuensi yakni berada jauh dari keluarga dan berteman
Akhirnya berangkat juga ke Kompasianaval.. Bahkan jauh sebelum acara Kompasianaval saya sudah datang, keliling ibukota menyambangi sanak saudara. k
[caption id="attachment_154968" align="aligncenter" width="640" caption="Saya mempunyai sekitar 11 batang pohon rambutan yang semuanya berbuah sangat
![Perlukah Mereka Di Pukuli? [Menyimak Aksi Solidaritas Wartawan Tasikmalaya Atas Insiden Makassar]](https://assets-a3.kompasiana.com/statics/files/1415973600539398773.jpg?t=o&v=410&x=225)
