Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Kata Mertua tentang Menantunya?

3 September 2021   06:04 Diperbarui: 3 September 2021   06:09 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bandungtimur.net

Pat Nixon juga mengungkapkan rasa syukur atas menantu yang menyenangkannya. "Saya bersyukur dengan kehadiran suami yang luar biasa, dua putri dan menantu yang peduli, dan empat cucu yang sangat istimewa. Mereka masing-masing telah meningkatkan hidup saya".

Jika Kelak Menjadi Mertua 

Saya menemukan ungkapan dari Rai Dhita, yang diposting di berbagai blog. Salah satunya saya kutip dari situs Bandung Timur (2016). Dalam kutipan tersebut, Rai Dhita menulis sebuah harapan tentang menantunya kelak.

"Jika suatu ketika nanti saya punya menantu, akan saya sayangi menantu saya seperti anak sendiri", ungkap Rai Dhita. Ini adalah sebuah pengharapan positif tentang sikap yang akan dilakukan terhadap menantunya kelak.

"Saya tidak perlu susah-susah mengandung, melahirkan dan menyusuinya. Tahu-tahu ia rela meninggalkan orang tuanya demi  anakku. Ia juga rela mengabdi pada suami sampai mati", lanjutnya.

"Masalah menantu punya kekurangan, itu manusiawi", ungkap Dhita. "Tidak ada manusia sempurna. Saya dulu juga hadir di keluarga mertua sebagai menantu tidak sempurna". Kalimat ini menunjukkan kedewasaan bersikap. Bahwa jika mertua memiliki pemahaman seperti Rai Dhita, pasti akan sangat menyenangkan menantunya.

"Seiring berjalannya waktu, semua ada prosesnya. Yang penting kita bersedia untuk selalu belajar dan berubah menjadi lebih baik", demikian Rai Dhita memberikan pesan. Saya rasa pesan ini sangat penting dan mendalam untuk disampaikan kepada semua mertua dan calon mertua.

Jangan pernah berharap kesempurnaan dari menantu. Jangan mengharap menantu memiliki sikap dan karakter yang 100 % sesuai harapan mertua. Semua manusia memiliki kekurangan dan kelemahan. Yang diperlukan adalah kesediaan belajar dan berubah menuju kondisi yang lebih baik.

Melihat Diri Sendiri

Ungkapan Rai Dhita di atas mengajak para mertua untuk melihat ke dalam diri sendiri. Dulunya, sebelum menjadi mertua, mereka juga menjadi menantu. Sebagai anak menantu, pasti mereka juga tidak sempurna. Pasti juga memiliki banyak kelemahan dan kekurangan.

Jika para mertua mengingat masa terdahulu, betapa polos dan culun dirinya, dan kemudian ia terus belajar, akhirnya bisa berproses menjadi lebih baik. Maka mengapa tidak memberi kesempatan kepada menantu untuk berproses menjadi lebih baik? Biarkan saja jika ia memiliki kelemahan dan kekurangan, jangan dikritik dan dicela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun