Jika masalah semakin meruncing, hendaknya bersedia duduk bersama untuk menemukan solusi. Sebagai sesama manusia dewasa, hendaknya bisa berpikir jernih dan berhati bening.
Hendaknya disadari, bahwa dalam setiap konflik, tujuannya bukanlah untuk menunjukkan siapa menang siapa salah, atau siapa benar dan siapa salah. Justru bertujuan untuk mencari penyelesaian masalah yang melegakan dan bisa diterima oleh kedua belah pihak, tanpa ada yang merasa dirugikan.
Maka berpikirlah positif untuk menemukan penyelesaian. Kesediaan untuk duduk dalam suasana tenang, membahas pokok persoalan, dan menemukan solusi, adalah tindakan yang bertanggung jawab dan beradab.
- Membatasi Wilayah Konflik
Pada saat terjadi konflik, usahakan jangan sampai semakin meluas. Batasi wilayah konflik, jangan memperluas medan konflik dengan melibatkan pihak-pihak yang tidak berkompeten.
Sebagai contoh, pihak mertua mengondisikan semua anak-anaknya untuk ikut membenci dan menyerang menantu. Pihak menantu mengondisikan orangtua dan keluarga besarnya untuk ikut membenci dan menyerang mertua. Tindakan seperti ini sangat destruktif dan cenderung memperumit persoalan.
Tidak perlu menceritakan konflik ini kepada pihak-pihak lain. Dengan demikian, wilayah konflik terukur dan tidak menambah beban permasalahan.
Setelah Selesai Konflik
Sebuah konflik hendaknya bisa diselesaikan dengan baik oleh kedua belah pihak. Setelah konflik berhasil diatasi, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Saling Memaafkan
Hal terbaik setelah usai konflik adalah saling memaafkan. Jangan saling mendendam. Meskipun  terasa berat meminta dan memberi maaf, namun memaafkan adalah sebuah prasyarat untkmendapatkan kehidupan yang tenang dan membahagiakan.
Manusia yang tidak bisa memaafkan kesalahan orang lain, akan cenderung  hidup dalam kesengsaraan. Hatinya dipenuhi dendam dan amarah tak berkesudahan. Jiwanya diliputi benci dan permusuhan. Hidupnya tidak akan tenang, dan bisa menghadirkan banyak penyakit dalam tubuhnya.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa; (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan" (QS. Ali Imran : 133 -- 134).
- Tidak Mengungkit yang Telah Berlalu