Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Wahai Mertua, Jangan Menjadi "Monster-In-Law"

15 Juli 2021   06:46 Diperbarui: 15 Juli 2021   12:51 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.impawards.com/

Upaya "Memperbaiki" Menantu 

Saat anak Anda berproses menuju pernikahan, Anda berhak untuk mendiskusikan kriteria calon pasangan. Namun setelah terjadi pernikahan, tidak layak untuk terus menerus mempersoalkan kondisi menantu. Sebab, setelah berstatus sebagai menantu, ia adalah bagian utuh dari keluarga Anda.

Jika ada kondisi menantu yang tidak sesuai harapan, lihatlah apa yang bisa Anda lakukan untuk perbaikan. Mertua bisa turut mengupayakan perbaikan pada diri menantu. Misalnya, membantu menantu untuk studi lanjut, atau menemukan pekerjaan yang tepat untuk menantu, dan lain sebagainya.

Bantulah menantu --dengan cara yang tepat, untuk berproses menjadi lebih baik. Misalnya dengan mengajak menantu untuk rajin beribadah, mengajak menantu mengikuti kegiatan pembinaan spiritual secara rutin, dan kegiatan positif lainnya. Ini menjadi basic bagi kepribadian yang lebih baik.

Devito (2009) memberikan perspektif dalam melakukan komunikasi interpersonal. Menurutnya, dalam interaksi interpersonal harus ada kesediaan untuk menerima pihak lain apa adanya. Tidak mencari-cari kekurangan dan kelemahannya.

Mertua sepenuhnya menyadari, bahwa setiap manusia memiliki sisi kekurangan dan kelemahan, termasuk dalam dirinya sendiri. Maka mertua tidak menuntut kesempurnaan dari menantu. Yang dilakukan adalah membantu menantu berproses menuju kondisi yang lebih baik, dengan cara yang baik.

Bahan Bacaan

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012

Joseph A. DeVito, Human Communication: The Basic Course, Pearson Education, Inc., New York, 2009

The Law Corner, Monster-In-Laws, https://www.thelawcorner.com, diakses 15 Juli 2021

Sarah Ellis, Yes, You Can Save A Relationship With Trust Issues --- Here's How, 1 Agustus 2019, https://www.elitedaily.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun