Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

8 Tantangan Keluarga Muslim Indonesia yang Tinggal di Jerman

8 November 2018   05:52 Diperbarui: 8 November 2018   16:02 5145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Muslim. Sumber foto: the-faith.com

Maka seluas atau sesempit apa apartemen yang dikontrak harus menyesuaikan dengan jumlah anggota keluarga. Makin banyak jumlah anak, harus makin luas pula apartemen yang mereka sewa. Artinya, biaya sewa apartemen menjadi lebih mahal apabila memiliki lebih banyak anak.

Apartemen tentu sebuah konsep tempat tinggal yang minimalis dan individualistis. Terdiri dari kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, dan dapur. Untuk tipe tertentu ditambah dengan teras. 

Bagi keluarga yang memiliki anak kecil tidak memiliki ruang yang memadai untuk bergerak dan bermain. Saya lihat di sekitar apartemen juga tidak ada area khusus untuk bermain anak-anak.

Di Indonesia, terlebih di kampung, anak-anak sangat leluasa bermain kemana saja. Semua orang kampung ikut menjaganya.

Persoalan tinggal di apartemen menjadi keunikan tersendiri. Mereka tidak saling mengenal walau tinggal di apartemen yang sama dan lantai yang sama. Mereka berbatasan dinding tembok saja, namun hampir tidak pernah berinteraksi, selain sekedar "say hello" saat sama-sama keluar ruang apartemen untuk bekerja misalnya. 

Mereka juga tidak boleh menimbulkan gangguan kenyamanan bagi tetangga sebelah yang hanya bebatas dinding tembok. Maka suara ribut, atau bau yang ekstrem, akan bisa menjadi masalah bagi tetangga apartemen.

Di Indonesia, saya senang mencium bau terasi yang dibakar tetangga untuk sambal. Saya menjadi mengerti tetangga saya memasak sambal terasi dari bau yang menyebar ke lima rumah di sekitarnya.

Di Jerman, jangan harap bisa mengumbar bau terasi secara terbuka.

  • Transportasi dan Mobilitas Kegiatan

Tinggal di Jerman, Swiss dan negara Eropa lainnya harus akrab dengan kereta api, trem maupun bus. Secara umum transportasi sangat bagus dan nyaman, namun memerlukan energi dan "stress" tersendiri untuk melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya. 

Sarana transportasi umum sangat informatif, termasuk ketika ada pembatalan keberangkatan kereta api disebabkan adanya gangguan tertentu, seperti perbaikan jalan atau demonstrasi.

Seperti saat saya tengah di Zurich, beberapa jalur kereta api dibatalkan berangkat karena tengah ada demonstrasi dari pekerja bangunan di pusat kota. Informasi sangat detail dan akurat disebar dimana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun