Penerimaan lingkungan juga sangat berperan dalam proses pemulihan keluarga, dari kondisi terpuruk kepada kondisi yang normal. Lingkungan ini bisa dari keluarga besar, lingkungan kerja, organisasi, maupun dari lingkungan masyarakat. Sikap positif lingkungan sangat menentukan pemulihan dan kebaikan keluarga paska mengalami keterpurukan. Sebaliknya, saat lingkungan memberikan sikap yang negatif, akan memperlama proses pemulihan mereka dari guncangan persoalan.
Di saat orang tengah mengalami masalah, atau selesai dari suatu masalah, sering kali berada dalam suasana yang sangat sensitif. Jika dalam suasana itu lingkungan masih menganggapnya sebagai “orang bermasalah” maka akan membuatnya tidak mudah kembali kepada kondisi yang nyaman. Namun jika ia mendapatkan lingkungan yang bisa menerimanya apa adanya, menerima dengan baik, maka akan sangat mudah menuju pemulihan. Cepat kembali dalam keharmonisan hubungan setelah retak, cepat kembali dalam kebahagiaan setelah sempat mengalami kenelangsaan, cepat bangkit setelah terpuruk.
Pada dasarnya semua orang memerlukan lingkungan sosial yang bisa menerima dirinya apa adanya. Tidak mempersoalkan dan mengungkit hal-hal yang ingin dilupakannya. Di sini pentingnya menciptakan lingkungan yang kondusif dan ramah keluarga. Karena kita selalu terhubung satu dengan yang lainnya, yang membuat keluarga kita juga saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.