Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ingin Bicara, Tapi Takut Reaksi Pasangan

19 April 2016   07:37 Diperbarui: 20 April 2016   04:24 2725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Reaksi atau respon yang diharapkan dari pasangan hendaknya disampaikan sejak di awal pembicaraan. Keduanya bisa menyampaikan harapan sejak di awal pembicaraan agar dimengerti oleh pasangan. Komitmen yang dimaksud, misalnya dengan mengatakan:

“Aku ingin menyampaikan sesuatu, tetapi tolong engkau jangan tersinggung…”

“Aku merasa, ini baru sekedar memberi tahu dulu, aku belum membutuhkan bantuan kongkritmu…”

“Aku ingin bercerita, tapi jangan tidur. Tolong dengarkan ceritaku....”

“Kalau aku cerita, kamu nanti jangan marah ya...”

Dengan cara menyampaikan di awal, pasangan akan lebih mengerti tentang harapan anda. Dengan demikian ia tidak merespon atau bereaksi secara negatif atau berlebihan terhadap cerita anda.  

5.  Membuka Diri untuk Mendapat Masukan dari Pasangan

Kesediaan diri untuk menerima masukan dari pasangan merupakan unsur yang membentuk suasana interaksi suami istri yang menyenangkan. Kendati anda telah menyampaikan harapan kepada pasangan tentang respon yang anda harapkan, namun jangan memaksakan pendapat dan kehendak. Anda juga harus menerima masukan dari pasangan. Bukankah anda berdua merupakan sepasang kekasih yang saling mencintai dan saling menyayangi? Tentu tidak sulit untuk menerima masukan pasangan.

Dengan membuka diri untuk menerima masukan pasangan, suasana akan lebih kondusif dan menyenangkan, karena tidak saling memaksakan kehendak. Anda memiliki hak untuk menyampaikan keinginan tentang respon yang anda harapkan dari pasangan, sebaliknya pasangan memiliki hak pula untuk memberikan masukan kepada anda. Cukup adil, sehingga keduanya tidak saling menekan dan memaksa.

6.  Selalu Menyediakan Maaf untuk Pasangan

Anda sudah memilih momentum yang anda yakini tepat, anda sudah memberi tahu pasangan tentang respon yang anda harapkan, anda juga sudah menyampaikan hal itu di awal pembicaraan, anda pun merasa sudah berhati-hati dalam berkomunikasi, namun tetap saja bisa menimbulkan respon yang tidak anda inginkan. Untuk itulah anda tetap perlu menyediakan ruang maaf kepada psangan untuk hal-hal yang membuat tidak nyaman berkomunikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun