Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Suami dalam Mewujudkan Istri yang "Menyenangkan Jika Dipandang"

19 Januari 2015   14:34 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:50 1969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_391662" align="aligncenter" width="236" caption="ilustrasi : www.pinterest.com"][/caption]

Sudah beberapa hari berturutan saya posting tentang karakter istri salihah, “menyenangkan jika dipandang”. Karakter ini tentu harus diusahakan oleh para istri, agar dirinya bisa menjadi menyenangkan apabila dipandang oleh suami. Namun jangan dilupakan, sebagai suami istri, mereka berdua adalah soulmate, belahan jiwa, garwo (sigaraning nyowo, bhs Jawa). Suami dan istri saling tergantung, saling mempengaruhi, saling menguatkan, saling memberi.

Oleh karena itu istri tidak akan menjadi salihah dengan sendirinya, apabila tidak ada peran suami. Istri tidak akan bisa menyenangkan jika dipandang, apabila tidak ada peran suami untuk mewujudkan karakter itu. Suami bukan hanya duduk diam, menunggu istri menyenangkan dirinya. Duduk menunggu sampai istri menjadi salihah dengan sendirinya,  sampai istri menjadi menyenangkan dengan sendirinya.

Istri bisa menjadi salihah karena dididik dan dibina oleh suami. Istri bisa menjadi menyenangkan karena disenangkan oleh suami. Istri bisa menjadi baik karena dikondisikan oleh suami. Istri bisa menjadi bahagia karena dibahagiakan oleh suami. Itu karena suami adalah pemimpin. Suami memimpin, mendidik, membina, mengkondisikan, membahagiakan, menyenangkan, memberi teladan kepada istri.

Inilah makna belahan jiwa, satu dengan yang lain saling mempengaruhi. Suami dan istri tidak saling independen, mereka saling tergantung satu dengan yang lain. Maka sudah menjadi kewajiban suami untuk membantu istri untuk mewujudkan karakter istri salihah.

Peran Suami dalam Mewujudkan Istri yang Menyenangkan

Hendaknya para suami membantu istri agar bisa menyenangkan dirinya. Jangan diam dan pasif menunggu inisiatif istri yang berusaha sendirian menjadi salihah dan menjadi menyenangkan. Akan sangat berat dan sulit bagi istri untuk menjadi salihah dan menyenangkan suami apabila tidak ada back up dari suami. Maka suami harus aktif dan proaktif membantu istri untuk mewujudkan karakter salihah dalam diri istri.

Ada banyak peran yang bisa dilakukan suami agar istrinya bisa tampil menyenangkan, di antaranya adalah (1) peran menyediakan sarana dan fasilitas yang diperlukan istri, dan (2) peran memberikan dukungan moril untuk istri. Pada postingan kali ini, saya akan menyampaikan peran yang pertama, yaitu peran suami dalam menyediakan sarana serta fasilitas yang diperlukan istri.

Paling tidak, ada empat peran suami dalam menyediakan sarana serta fasilitas yang diperlukan istri.


  1. Menyediakan pakaian yang disenanginya

Jika suami senang melihat istri dengan pakaian jenis dan model tertentu, maka ia harus menyediakan bagi istri. Menyediakan itu bisa dalam bentuk memberikan dana agar istri membeli pakaian yang disenangi suami, atau langsung membelikan pakaian seperti apa yang disenagi suami. Jangan menyuruh istri menebak-nebak sendiri pakaian seperti apa yag disenangi suami. Lebih baik suami langsung melakukan tindakan nyata untuk menyediakan pakaian yang disenanginya.

Bagi istri, ia tidak bisa sepenuhnya menjadi dirinya sendiri setelah menikah. Ia tidak hanya berpikir “pakaian yang aku senangi”, namun harus menyediakan ruang untuk mengenakan pakaian yang disenangi oleh suami. Maka suami harus membantu istri mewujudkan sosok istri yang “menyenangkan jika dipandang”, dengan jalan menyediakan pakaian yang menyenangkan bagi suami. Demikian pula ketika istri menghendaki jenis pakaian tertentu yang disenangi istri, dan suami pun merasa senang dengan pakaian itu, semestinyalah suami mudah untuk menyediakannya.

Kadang dijumpai suami mengkritik penampilan istri yang dianggap tidak modis atau pakaian yang dianggap tidak punya selera, namun suami tidak memberikan bantuan untuk mewujudkannya. Semestinyalah suami membantu istri untuk menghadirkan berbagai keindahan dalam berpakaian yang membuat suami merasa senang memandang istri. Bukan hanya mengkritik atau menuntut istri tanpa ada peran dan keterlibatan suami dalam mewujudkan harapan.


  1. Menyediakan sarana untuk mewujudkan istri harum, wangi dan segar

Jika suami senang mamandang istri yang selalu segar, harum dan wangi, maka suami harus menyediakan berbagai sarana untuk keperluan itu. Misalnya pilihan sabun, shampo, pasta gigi, parfum atau wewangian lain yang disenangi suami. Jangan hanya menuntut istri harus segar, wangi dan harum namun suami tidak menyediakan sarana yang diperlukan untuk mewujudkan itu.

Ada ribuan jenis wewangian dengan segala kualitas dan kekhasannya, tinggal suami menghendaki istri memiliki aroma tubuh seperti apa. Semua bisa diwujudkan sesuai selera dan ketersediaan dana, termasuk ketika menghendaki setiap hari istrinya memiliki aroma yang berbeda-beda. Semua ada sarananya. Misalnya hari ini tubuh istri beraroma strawberi, besok beraroma jeruk nipis, besok lagi beraroma durian, dan lain sebagainya.

Sangat penting bagi suami untuk memberikan bantuan yang memadai bagi istri untuk selalu tampil segar mewangi sebagaimana harapan suami. Jangan dibiarkan istri menebak-nebak sendiri keinginan suami, tapi berikan kontribusi yang memadai untuk mewujudkan karakter “menyenangkan jika dipandang”.


  1. Menyediakan asesoris dan perhiasan yang disenanginya

Apabila suami menghendaki istri mengenakan dandanan, perhiasan atau asesoris tertentu yang disenangi, maka hendaknya ia memberikan bantuan untuk mewujudkan hal itu. Kadang suami menyaksikan foto atau gambar di majalah, di koran, di iklan, di internet atau dalam kehidupan nyata, asesoris tertentu atau perhiasan tertentu yang menarik baginya. Ia membayangkan istrinya akan sangat menarik jika memakai asesoris atau dandanan seperti yang ia lihat, maka semestinya ia langsung membelikannya atau menyediakannya.

Misalnya kalung, atau gelang atau anting, atau asesoris lainnya yang menarik bagi suami. Atau istri yang menghendaki asesoris dan perhiasan tertentu untuk dikenakan, dan suami menyetujuinya. Pada prinsipnya, suami harus terlibat dengan bantuan nyata jika ingin menyaksikan istri yang cantik menarik dengan perhiasan dan asesoris. Tidak bisa hanya dengan menuntut dan menunggu istri mengerti apa keinginan suami, tapi harus dibantuk untuk mewujudkannya.

Namun ada suami yang tidak menyukai asesoris atau perhiasan bagi istri, baik karena kondisi ekonomi yang  tidak memungkinkan untuk membelikan perhiasan tersebut, ataupun karena memang dasarnya tidak suka perhiasan. Justru lebih senang melihat istri tampil polos tanpa perhiasan dan asesoris tertentu. Hal ini sifatnya sangat situasional dan kondisional. Harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi suami istri tersebut.


  1. Menyediakan fasilitas untuk perawatan tubuh agar tetap indah

Banyak suami yang menuntut istrinya memiliki tubung langsing dan ideal, namun tidak menyediakan back up yang diperlukan. Untuk itu semestinya para suami harus menyediakan anggaan untuk mewujudkan hal itu. Sekarang sudah sangat banyak salon kecantikan atau tempat-tempat perawatan tubuh dengan aneka tawaran perawatannya dan aneka harganya. Bagian apa yang ingin disesuaikan, ada tarifnya sendiri-sendiri. Bahkan sangat bagus kalau para suami menyediakan waktu untuk mengantarkan istri ke pusat perawatan kecantikan tubuh.

Selain urusan salon kecantikan, bentuk tubuh juga bisa dirawat dengan olah raga rutin dan pola makan sehat. Suami perlu menyediakan sarana untuk keperluan olah raga istri, juga sarana untuk pola makan yang sehat bagi istri. Tentu saja olah raga bisa dilakukan dengan gratis, seperti lari pagi, senam atau badminton di halaman rumah. Namun jika memiliki kemampuan keuangan, bisa disediakan berbagai sarana olah raga di rumah agar istri bisa melakukan kapanpun setiap ada kesempatan.

Apabila suami tidak menyediakan anggaran dan fasilitas bagi istri untuk melakukan perawatan tubuh, maka terimalah istri apa adanya. Jangan mengejek atau menghina bentuk tubuh istri yang tidak ideal. Nikmati saja semua kondisi tubuh istri, karena seperti apapun bentuk tubuhnya saat ini, toh tetap bisa dinikmati.

Demikianlah peran suami dalam menyediakan sarana dan fasilitas yang memadai agar istri bisa mewujudkan karakter "menyenangkan bila dipandang". Jangan hanya mengkritik dan mencela, lakukan tindakan nyata. Istri akan menjadi menyenangkan bagi anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun