[caption id="attachment_336884" align="alignnone" width="300" caption="sumber : gilang-aremania.blogspot.com"][/caption]
Ada yang menarik dari pertandingan antara Arema Cronus melawan Persija Jakarta dalam laga lanjutan Indonesia Super League (ISL) tadi malam. Panggung persaingan dua tim kuat ini menyuguhkan drama Fair Play di stadion Kanjuruhan Malang. Pertandingan yang akhirnya dimenangkan oleh Arema ini menampilkan sedikit pembelajaran bagi kita semua akan pentingnya kebersamaan, persatuan dan kepedulian, apapun hasil akhir dari pertandingan tersebut.
Di pertandingan yang berjalan keras dan penuh benturan tersebut tidak membuat pemain dari kedua kubu harus terpancing emosinya. Memang ada sedikit gesekan antar pemain, tetapi selalu diakhiri dengan berjabat tangan dan berangkulan sebagai tanda perdamaian antara keduanya. Para pemain Arema dan Persija tetap menampilkan pertandingan yang menarik, meskipun dari segi permainan tim Persija Jakarta terus menerus mendapat tekanan dari tim Arema Malang ini.
Di tribun penonton, suporter kedua tim juga tidak mau kalah untuk menunjukan kebersamaannya, Aremania dan The Jakmania di salah satu tribun penonton terlihat bersama tanpa batas apapun. Bendera kedua suporter baik Aremania dan The Jakmania berkibar – kibar di sisi lapangan. Lebih menarik lagi ketika ternyata bendera suporter Aremania di kibar – kibarkan oleh suporter The Jakmania dan sebaliknya bendera The Jakmania dikibarkan oleh suporter Aremania. Dan warna warni di salah satu tribun tersebut antara biru dan oranye seakan menampilkan keindahan tersendiri di dunia sepak bola Indonesia di tambah dengan kreatifitas kedua kubu suporter fanatik yang membahana.
Kembali di lapangan hijau, menjelang menit akhir pertandingan yang seakan berakhir dengan hasil imbang harus dikejutkan dengan momentum yang tidak biasa, yaitu blunder di lakukan oleh penjaga gawang Persija sekaligus Timnas Indonesia U-23 Andritany. Tendangan lambung Sunarto yang seharusnya dapat dengan mudah di tangkap oleh Andritany harus lepas dan masuk ke gawang sendiri dan merubah papan skor menjadi 1 – 0 untuk Arema. Kesalahan yang wajar karena Andritany juga seorang manusia dan tidak perlu dibesar – besarkan. Tetapi terlepas dari blunder tersebut ada kejadian menarik ketika setelah pertandingan Andritany harus menangis akibat kesalahannya. Para pemain Arema turut memberikan empati dan simpatinya kepada penjaga gawang timnas U-23 tersebut. dan applaus dan dukungan juga diberikan oleh Aremania dan The Jakmania kepada Andritany, mereka tidak melihat kesalahannya, tetapi perjuangan Andritany selama 83 menit sebelumnya harus berjibaku dengan tanah untuk menjaga gawangnya.
Belajar dari Fair Play antara Arema dengan Persija serta Aremania dan The Jakmania lah yang patut di contoh oleh Masyarakat Indonesia hari ini. terutama para pendukung fanatik para Capres baik itu pendukung Jokowi dan Prabowo yang akhir – akhir ini terkesan saling menyerang di sosial media. Bisa menerima apapun hasil akhir yang terjadi, tetap bersatu sama lain, saling empati dan simpati serta persatuan dan kesatuan yang paling utama untuk dikedepankan. Tim – tim lain dan suporter – suporter lain wajib mencontohnya, pendukung – pendukung fanatik di level apapun juga wajib mencontohnya. Inilah Fair Play yang ditunjukan di lapangan bola.
Jember, 19 Mei 2014
