Mohon tunggu...
Pendidikan Pilihan

Mengenal Biota Laut, Dugong Sebagai Sosok Mitologi Dongeng

1 Desember 2018   00:25 Diperbarui: 1 Desember 2018   09:48 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
[nationalgeographic.com]

[Nontji 2015: 15]
[Nontji 2015: 15]
Lalu, bagaimanakah eksistensi dugong saat ini di Indonesia?

Eksistensi dugong di beberapa wilayah Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan akibat aktivitas manusia (antropogenik) dan juga aktivitas alam seperti badai, walaupun memang fenomena tersebut jarang terjadi di Indonesia. Aktivitas antropogenik meliputi perburuan liar untuk dimanfaatkan daging dan lemaknya karena disinyalir memiliki rasa yang lezat seperti daging sapi dan sangat baik bagi kesehatan, mengingat dugong tergolong hewan herbivora.

 Akibat banyaknya fenomena tersebutlah, dugong memiliki status "Vulnerable to extinction" atau "rentan punah" menurut IUCN dan dilindungi oleh Undang-Undang No.7 Tahun 1999 tentang Konservasi Flora dan Fauna. Beberapa strategi yang diterapkan dalam konservasi dugong ialah meningkatan perlindungan dugong baik di dalam maupun di luar kawasan konservasi laut, meningkatkan kesadaran masyarakat, meningkatkan kapasitas daerah dalam penegakan hokum, melakukan penelitian, survei dan pemantauan populasi dugong, serta mengembangkan jejaring kerja (networking) di kalangan praktisi konservasi umum dan peneliti. 

 Ditulis oleh: Muhamad Reza Pahlevi

 Referensi:

Nontji, Anugerah. 2015. Dugong Bukan Putri Duyung. 138 hlm. 

oseanografi.lipi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun