Mohon tunggu...
Indra Satya
Indra Satya Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Tantangan bukan Rintangan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hydropower System

2 November 2013   08:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:42 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebutuhan akan energi diberbagai Negara adalah suatu hal yang utama. Oleh karena itulah semua Negara sangat membutuhkan energi dalam memenuhi kehidupan sehari-hari mereka. Di Indonesia kebutuhan energi pun dari hari ke hari semakin tinggi karena masyarakat dan ekonomi yang semakin berkembang. Kebutuhan energi khususnya listrik menjadi hal yang vital di Indonesia, hampir segala aktivitas masyarakat Indonesia bergelut dengan listrik. Dari tahun ke tahun kebutuhan listrik masyarakat Indonesia semakin bertambah, dengan demikian semakin banyak pula listrik yang harus dihasilkan oleh pemerintah. Bahkan menurut Novias Nurendra seorang alumnus Institut Teknologi Bandung dan Hochshule fur Technik und Wirtscharf menyebutkan, “Indonesia memerlukan 90 GW listrik pada tahun 2030. Pada saat ini Indonesia baru mampu menyediakan 30 GW”.

Energi yang dihasilkan di Indonesia kebanyakan menggunakan dari bahan bakar fosil. Bahan bakar ini mempunyai dampak kurang baik untuk lingkungan, seperti efek rumah kaca, polusi udara, polusi air, polusi tanah dan biaya produksi yang cukup tinggi. Salah satu masalah dari penggunaan bahan bakar fosil adalah energi ini tidak terbarukan atau bisa habis. "Rasio cadangan produksi Indonesia tahun ini tinggal 11 tahun, dengan posisi cadangan minyak yang tersisa mencapai 3,70 miliar barel," menurut BP Statistical Review 2013.

Dengan pertimbangan semakin naiknya tingkat ekonomi masyarakat maka semakin meningkat pula kebutuhan listrik. Sehingga kebutuhan 90 MW pada tahun 2030 atau tiga kali lipat pada saat ini membuat pemerintah harus segera memikirkan sumber-sumber energi baru dan terbarukan yang ada di bumi Indonesia ini. Bila tidak segera maka akan terjadi krisis energi yang berdampak buruk pada kehidupan masyarakat. Oleh karenannya sumber-sumber  energi yang digunakan untuk pembangkit listrik harus mulai digeser dari bahan bakar fosil menuju sumber eneri yang terbarukan.

Sember energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Berbagai sumber energi  terbarukan ini telah mulai dikembangkan di Indonesia diantaranya adalah energi angin, energi panas bumi, energi sinar matahari, energi panas tubuh manusia, dan  Hydropower atau energi air. Potensi sumber daya air di Indonesia sangatlah besar dengan luas wilayah perairan  Indonesia yang  81% dari seluruh luas wilayah Indonesia. Tidak menutup kemungkinan terdapat  banyaknya tempat pada perairan di Indonesia yang bisa dikembangkan menjadi Hydropower. Menurut Koordinator Tim Kajian Staf Ahli Bappenas BidangTataRuang dan Kemaritiman Rizal Seiful Sabirin mengungkapkan, gelombang dari arus laut di Indonesia memiliki potensi kapasitas energi sekurangnya 5,6-9 TerraWatt (TW).Bila dikonversikan menjadi listrik, arus laut  ini bisa menghasilkan energi 30.000-50.000 kali lipat lebih banyak dibandingkan kapasitas energi pembangkit PLTA Jatiluhur de-ngan kapasitas 187 MW". Maka hydropower adalah salah satu potensi besar yang harus dimanfaatkan. Hydropower terdiri dari energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laur (wave energy) dan energi panas laut (ocean thermal energy).

  • Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pergerakan air laur akibat perbedaan pasang surut.Prinsip kerja dari energi pasang surut ini mengadopsi dari prinsip kerja pembangkit listrik tenaga air. Yaitu dengan cara memanfaatkan pasang surut air untuk memutar turbin yang dapat menghasilkan energi listrik. Seperti inilah gambar  ilustrasi dari energi pasang surut air laut. Sumber gambar : nugrohoadi.wordpress.com

  • Sedangkan energi panas laut memanfaatkan perbedaan temperature air laut di permukaan dan di kedalaman . Seperti kita ketahui bila kita menyelam dalam laut maka semakin dalam menyelam suhu di kedalaman akan semakin rendah. Dan suhu di permukaan cukup hangat karena menyerap langsung panas matahari. Ide ini digunakan untuk mengkonvensi perbedaan suhu menjadi energi. Dibeberapa Negara telah memulai pengembangan sistem ini, diantaranya Jepang, India, dan Amerika Serikat (Hawaii) . Sistem ini dinamakan Ocean Themal Energy Conversion atau OTEC, perbedaan suhu yang bisa digunakan pada system ini minimal 25 derajat celcius. Berikut ini adalah gambar ilustrasi dari pemanfaatan energi panas laut. Sumber gambar : majarimagazine.com

13833548611010291022
13833548611010291022
  • sementara energi gelombang laut memanfaatkan potensi gelombang laut di permukaan. Pada dasarnya energi ini memanfaatkan angin  yang berhembus karena adanya perbedaan suhu akibat pemanasan udara oleh matahari. Gelombang laut ini bergerak dari laut menuju daratan dengan tinggi gelombang yang berbeda bergantung dengan lokasinya. Prinsip kerja dari gelombang laut ini mirim dengan energi arus laut yaitu memanfaatkan terkumpulnya gelombang laut untuk dapat memutar turbin sehingga bisa dikonversi menjadi listrik. Karena memanfaatkan terkumpulnya gelombang maka pemilihan lokasi sangatlah diperhatikan. Berikut ini adalah gambar ilustrasi dari pemanfaatan energi gelombang laut. Sumber gambar :gadgetan.com

13833548941070207636
13833548941070207636

Dengan potensi besar yang bisa dihasilkan oleh Hydropower ini, maka ini merupakan solusi dari kebutuhan listrik jangka panjang di Indonesia. Karena, jumlah sumber daya yang masih banyak dan kebutuhan masyarakat Indonesia yang masih bisa dijangkau dengan memanfaatkan Hydropower ini. Di Indonesia ada beberapa tempat yang telah dirintis dalam pemanfaatan Hydropower ini diantaranya di Bali, Lombok, NTT, serta di Jembatan Suramadu (Surabaya-Madura). Energi yang dikembangkan saat ini adalah energi arus laut, dan cara mengubah energi itu dengan alat turbin arus laut. Alat ini mampu beroprasi dengan tenaga arus laut lemah sampai 0,3 meter per detik. Alat ini terbuat dari bahan galvanis logam tahan karat. Konstruksi tersebut berfungsi sebagai penopang generator di atas turbin. Kemudian disangga oleh pelampung yang memiliki pemecah ombah , pemecah ombak ini berfungsi untuk mengalihkan gelombang sehingga gelombang tidak menghempas dan merusak perangkat ini. Alat ini cukup efektif untuk menghasilkan 10 ribu watt dalam pengujian di Bali oleh T-Files.

Dengan adanya perintisan memanfaatkan potensi Hydropower , maka selayaknyalah di berbagai tempat di Indonesia meneliti dan mengembangkan hal ini. Sehingga alat-alat bisa segera dikembangkan dan dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin demi memenuhi kebutuhan energi listrik Indonesia. Kedepan tentu alat-alat ini memerlukan perawatan secara berkala maka masyarakat sekitarlah yang harus diperdayakan untuk merawatnya serta memberikan mereka peluang kerja. Dan tujuan utama dari pengembangan hydropower ini adalah terpenuhinya kebutuhan energi listrik di Indonesia yang besar, murah, raham lingkungan, serta membuka peluang usaha.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun