 Postur ekonomi Indonesia yang mayoritas digerakkan oleh kelompok UMKM adalah fakta yang tak bisa dibantah. Keberadaan mereka selaku penyumbang 60 persen PDB, sekaligus  ulang punggung bergeraknya ekonomi selama masa pendemi Covid-19 dan periode pemulihan dari situasi sulit saat  pelonggaran aktifitas dilakukan menjadi bukti bahwa keberadaan sektor ini sama sekali tidak bisa diabaikan. Namun demikian, karena karakter usahanya yang mikro tersebut juga memunculkan beragam tantantangan, mulai dari jenis usaha, permodalan hingga sumber daya yang dimiliki yang pada giliranya menyulitkan untuk naik kelas ke level yang lebih tinggi.
Pemerintah sendiri telah menyadaari kondisi yang dialami kelompok tersebut dan konsisten untuk mendorong mereka agar dapat naik kelas. Berbagai upaya untuk itu telah banyak dilakukan, salah satunya adalah dengan kemudahan bagi akses modal dalam bentuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun 2023 ini saja, tidak kurang dari Rp450 triliun disiapkan dan ditarget sampai kepada para pelaku usaha ini. Tak Cuma sekedar sampai, seluruh pemangku kepentingan terkait juga digerakkan agar manfaat bagi pendanaan tersebut juga maksimal.
Hal itulah yang disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat berkunjung ke Cirebon Jawa Barat di sela-sela acara Pameran Produk Unggulan UMKM Debitur KUR yang dikemas dalam acara UMKM BERSUKUR (Bercerita Sukses KUR) pekan lalu. "Ada juga akad kredit yang baru saja dilakukan oleh BRI dan BSI dengan  dua peserta prakerja yang tadinya meminta modal kerja.  Ini membuktikan bahwa kredit KUR itu mudah untuk didapat dan prosesnya juga mudah, apalagi kalau sudah punya referensi, salah satunya adalah lulusan-lulusan dari Kartu Prakerja," ungkap Menko Airlangga.
Dipaparkannya juga bahwa, total realisasi penyaluran KUR Â nasional sepanjang tahun 2023 sampai dengan 12 Juni 2023 telah mencapai 87,48 triliun rupiah dan diberikan kepada 1,6 juta debitur. Khusus di Kota Cirebon, KUR telah terealisasi sebesar 63 miliar rupiah untuk 942 debitur. Pemerintah juga terus mendorong para pelaku UMKM di segala sektor untuk memanfaatkan KUR yang disediakan Pemerintah agar permodalan tidak lagi menjadi hambatan UMKM untuk naik kelas. "Sektornya terbuka luas, seperti tadi UMKM diberikan seluas-luasnya dan semudah- mudahnya. NPL relatif kecil, satu koma sekian persen," tambhah Menko Airlangga.
Dari sini harapannya adalah agar program ini jadi penambah semangat bagi UMKM di Indonesia untuk segera naik kelas usahanya melalui KUR dan 'terbang tinggi' maju menjadi pengusaha yang hebat di masa yang akan datang.  Kami dari pemerintah  akan bertindak selaku  fasilitator dan katalisator berkomitmen untuk senantiasa mendorong terwujudnya cita-cita UMKM untuk semakin maju dan sejahtera," tegasnya lagi.
