Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto dan Keuntungan Akselerasi Digital UMKM

31 Oktober 2022   10:59 Diperbarui: 31 Oktober 2022   11:00 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pandemi Covid-19 sebagai masalah, memang memunculkan berbagai kendala dan hambatan sekaligus efek negatif yang menyasar hampir seluruh sektor di  masyarakat. Namun pada saat bersamaan, di balik kondisi tak menguntungkan tersebut juga muncul potensi lain yang sebelumnya tidak begitu jadi perhatian namun secara dampak justru sangat membantu saat masa pemulihan dari berbagai kesulitan ekonomi mulai terjadi. Sektor tersebut yakni UMKM  dalam setiap kondisi krisis terjadi, selalu menjadi penyelamat dan bantalan bagi masyarakat dalam menghadapi krisis yang terjadi.

Kini saat krisis mulai terlihat reda dan upaya pemulihan mulai menunjukkan hasil sesuai harapan,  pemerintah pun tidak lepas tangan terhadap sektor ini. Bantuan dan pembinaan terus diberikan mengingat potensi yang dimiliki, terlalu besar untuk dibiarkan begitu saja. Karena dari data yang ada, untuk tahun 2021 lalu, sumbangan sektor ini kepada PDB nasional tercatat sebesar 61 persen, atau setara Rp8,573 triliun, dengan total penyerapan tenaga kerja nasional sebasar 97 persen.

Salah satu bantuan yang terus digencarkan adalah peningkatan akselerasi digital bagi pelaku usaha ini. Bantuan tersebut menjadi upaya lanjutan setelah sebelumya pemerintah terus mendorong pengembangan sektor ini lewat bantuan pembiayaan.  Selain itu,  sejumlah kemudahan juga diberikan seperti pendaftaran perizinan secara elektronik, fasilitasi standardisasi dan sertifikasi untuk ekspor, akses pembiayaan dan penjaminan, serta pengutamaan dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah maupun BUMN.

Secara terpisah, Presiden Joko Widodo sendiri telah menargetkan  tidak kurang dari 30 juta pelaku UMKM go digital pada tahun 2024 mendatang. Sementara saat ini baru 24 persen dari total pelaku tersebut yang telah memanfaatkan teknologi itu antara lain di berbagai platform e-commerce. Jumlah yang tergarap itu   masih jauh dari potensi yang dimiliki, sebagaimana dicatat oleh Google, Temasek dan Bain, potensi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2025 nanti jumlahnya akan mencapai USD124 miliar.

"Angka tersebut merupakan yang terbesar di kawasan regional dan potensi itu harus kita sambut khususnya oleh  UMKM lewat upaya transformasi digital, mengisi marketplace serta jadi bagian dari rantai pasok globalm" kata Menko Perekonomiian Airlangga Hartarto dalam  saat berbicara secara virtual dala  webinar B20 dengan tema "Digitalisasi UMKM Tempatkan UMKM Indonesia di Rantai Pasok Global", Jumat (28/10/2022).

Transformasi  UMKM untuk menjadi sepenuhnya terdigitalisasi itu sejatinya akan memudahkan sinergitas berbagai produk jasa keuangan, khususnya untuk penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat). Hal itu tak lain karena saat ini bank sudah banyak yang melakukan pengembangan digital banking yang tujuannya adalah untuk masuk ke pasar secara lebih luas. Di sini UMKM punya kesempatan memanfaatkan platform tersebut sebagai wujud implementasi digitalisasi keuangan. Dari pemerintah, dorongan tersebut bertujuan untuk adopsi teknologi digital agar UMKM tetap produkktif sekalgus dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi.

Di sisi lain lembaga riset CORE dalam surveinya menyebut bahwa tidak kurang dari 70 persen UMKM mengalami kenaikan omset rata-rata sebesar 30 persen setelah bergabung dengan ekosistem digital. Sedangkan survei dari Survei Aktivitas Bisnis UMKM yang dilakukan oleh Bank BRI, indeks bisnis UMKM mengalami kenaikan dimana pada pada kuartal II-2022 mencapai angka 109,4 dan menunjukkan bahwa para pelaku UMKM berada di level optimis.

Lebih lanjut, Pemerintah telah memberikan kemudahan akses terhadap pembiayaan UMKM melalui penyaluran KUR, Subsidi Bunga KUR, Penjaminan Kredit Modal Kerja, PPh Final tarif 0% UMKM, dan perpanjangan restrukturisasi kredit.  Hingga akhir Juli 2022 penyaluran KUR telah terealisasi sebesar Rp209 triliun atau setara 56% dari target tahun 2022 yang diberikan kepada 4,4 juta debitur. Dengan dukungan yang diberikan, kami yakin bahwa UMKM bisa pulih lebih cepat dan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia," tutup Menko Airlangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun