Sunyi jalan, lorong tak berbunyi
Anak-anak bumi hening sunyi
Mondar-mandir terhenti mencari  arti
Mengapa kami ditimpa pandemi
Apakah ini jalan silih untuk nanti?
Memori.
Tak ada jawab dari Sang Rabi
Yang kami sembah sampai mati
Bahkan leluhur kami juga selalu memuji
Tak lekang iman dalam berbakti
Tapi, apa sebab pandemi tak kurung henti?
Memori.
Jantung kota kini mati suri
Seumpama gentayangan di alam mimpi
Semuanya tampak nisbi
Tak ada tafsir yang mampu menilai
Mencapai maksud Sang Rabi
Memori.
Covid 19, apa yang sesungguhnya kau cari?
Lihatlah kami yang telah jeda, isolasi
Tapi tetap saja kau intai
Dari lansia sampai balita suci
Tak peduli kau renggut pergi
Memori.
Corona, cukup sudah ujian ini
Kami sudah janji dalam kontemplasi
Tak akan padamkan lagi memori
Yang saban hari  tak kami hargai
Hingga akhirnya harus menghadap Sang Rabi