Mohon tunggu...
Pablito del Sol
Pablito del Sol Mohon Tunggu... Freelancer - LEVANTATE Y ANDA! Hidup adalah sejarah dalam rangkaian Sabda

Penikmat Sabda dalam linea kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memoria Passionis Covid 19

9 April 2020   00:23 Diperbarui: 16 April 2020   19:52 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: buku-yoga-sutra-patanjali-dhyana

Memori.

Sunyi jalan, lorong tak berbunyi

Anak-anak bumi hening sunyi

Mondar-mandir terhenti mencari  arti

Mengapa kami ditimpa pandemi

Apakah ini jalan silih untuk nanti?

Memori.
Tak ada jawab dari Sang Rabi
Yang kami sembah sampai mati
Bahkan leluhur kami juga selalu memuji
Tak lekang iman dalam berbakti
Tapi, apa sebab pandemi tak kurung henti?

Memori.
Jantung kota kini mati suri
Seumpama gentayangan di alam mimpi
Semuanya tampak nisbi
Tak ada tafsir yang mampu menilai
Mencapai maksud Sang Rabi

Memori.
Covid 19, apa yang sesungguhnya kau cari?
Lihatlah kami yang telah jeda, isolasi
Tapi tetap saja kau intai
Dari lansia sampai balita suci
Tak peduli kau renggut pergi

Memori.
Corona, cukup sudah ujian ini
Kami sudah janji dalam kontemplasi
Tak akan padamkan lagi memori
Yang saban hari  tak kami hargai
Hingga akhirnya harus menghadap Sang Rabi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun