Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Yuk, Kita Berkenalan dengan 5 Bacaan "Spesial" dalam Al-Quran Berikut Ini!

8 Mei 2021   21:22 Diperbarui: 8 Mei 2021   21:32 2379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda dan Bacaan Spesial dalam Quran. Dok. Ozy V. Alandika

Bismillah... Hai, para pembaca sekalian. Bagaimana kabarmu pada bulan Ramadan hari ini? Sudah berapa kali khatam Al-Quran?

Haaah? 10 kali? MasyaAllah wal hamdulillah, mantap! Teruskan, lanjutkan, gaspool.

Sebagaimana yang kita ketahui, Al-Quran adalah pedoman sekaligus petunjuk bagi umat manusia. Kita sebagai hamba diperintahkan untuk senantiasa membaca Quran dengan tartil sembari mendalaminya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengapa? Karena Al-Quran adalah sebaik-baiknya sahabat, setulus-tulusnya teman yang tiada bakal pernah ingkar janji. Al-Quran bakal menolong siapa pun yang menjadikannya sebagai sahabat.

Jadi, alangkah baiknya bagi kita untuk terus membaca Quran, mengajarkan Quran, hingga mengamalkannya. Membaca Quran tidak cukup hanya sampai khatam melainkan senantiasa diulang-ulang agar hati kita bersih ibarat keranjang kotor yang terus dibilas dengan air.

O ya, berbicara tentang Al-Quran, sudahkah kamu berkenalan dengan Saktah, Isymam, Imalah, Tashil, dan Naql?

Wah? Apa itu? Jika sudah kenal, maka Alhamdulillah. Jika belum? Maka juga Alhamdulillah. Saya bersyukur karena kamu tertarik untuk membaca artikel ini dengan niat mencari tahu sekaligus belajar.

Ya, kelima istilah yang kusebutkan tadi adalah bacaan khusus alias bacaan spesial dalam Al-Quran. Mengapa kukatakan spesial?

Selain karena jumlah tandanya yang terbatas, ada juga bacaan yang hanya ada satu-satunya dalam Al-Quran. Kamu penasaran? Sama! Oke, kita lirik satu demi satu, ya. Nah, jangan lupa baca bismillah terlebih dahulu:

Pertama, Saktah

Saktah. Dok. Ozy V. Alandika
Saktah. Dok. Ozy V. Alandika

Apakah yang dimaksud dengan saktah?

Saktah memiliki arti diam alias tidak bergerak. Maksudnya, bacaan saktah adalah dengan kita berhenti sejenak sebelum membaca bacaan berikutnya namun tidak mengambil napas. Lho, bagaimana sih?

Ya, ketika bertemu tanda saktah di tengah-tengah ayat, kita diam sejenak, lalu kembali melanjutkan bacaan. Namun, dalam diamnya kita tadi, kita tidak mengambil napas.

Tidak ribet, kan? Tidak, kok. Lagian tanda saktah di dalam Al-Quran juga spesial. Saking spesialnya, tanda ini hanya ada di 4 tempat saja.

Silakan buka di Al-Quran, tanda saktah akan ditemukan di akhir Surah Al-Kahf ayat 1, di Surah Yasin ayat 52, di Surah Qiyamah ayat 27, dan Surah Al-Mutahffifin ayat 14. Pada masing-masing ayat tersebut di atasnya tertera lafadz saktah yang ditulis tanpa harakat.

Kedua, Isymam

Bacaan Isymam. Dok. Ozy V. Alandika
Bacaan Isymam. Dok. Ozy V. Alandika

Oke, saktah sudah selesai, sekarang kita pedekate dengan bacaan khusus Al-Quran yang bernama "Isymam". Isymam artinya merapatkan dan memoyongkan dua bibir seakan-akan melafazkan dhommah.

Di dalam Quran, satu-satunya bacaan isymam dapat kita temukan pada Surah Yusuf ayat 11, tepatnya pada lafaz "Laata'manna".

Di sana ada dua nun sehingga berlakulah hukum isymam. Selain itu, hadirnya isymam di sini juga untuk meluruskan makna Laa.

Sebagaimana kita ketahui, kata Laa biasanya berarti "Jangan" sekaligus menandakan larangan. Namun dengan adanya isymam, makna Laa berubah menjadi "Tidak"

Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. QS Yusuf ayat 11

Ketiga, Imalah

Bacaan Imalah. Dok. Ozy V. Alandika
Bacaan Imalah. Dok. Ozy V. Alandika

Imalah artinya condong. Dalam bacaan Quran, imalah berarti menyondongkan atau memiringkan bacaan berharakat fathah menjadi ke arah kasrah. Sederhananya, kita membaca di antara huruf A dan I sehingga terdengar seolah-olah ada huruf e.

Bacaan imalah hanya ada satu saja di dalam Al-Quran, tepatnya pada Surah Hud ayat 41. Adapun tanda imalah ada di bawah bacaan "bismillaahi majroohaa" sehingga bacaannya menjadi "bismillaahi majreehaa".

Keempat, Tashil

Bacaan Tashil. Dok. Ozy V. Alandika
Bacaan Tashil. Dok. Ozy V. Alandika

Tashil adalah menyederhanakan. Dalam bacaan Quran, tahsil adalah cara membaca antara hamzah dan alif yaitu dengan meringankan bacaan hamzah yang kedua. Bingung?

Oke, begini. Kita langsung buka saja Al-Quran Surah Fussilat ayat 44.

Di sana ada kata "a a'jamiyyun". Pada dua huruf pertama keduanya adalah hamzah. Sebagaimana kita ketahui, membaca dua hamzah secara langsung itu sulit. Maka dari itulah, tashil hadir dalam rangka memberi kemudahan.

Alhasil, kata tadi dibaca satu hamzah saja dengan memanjangkannya menjadi "aa'jamiyyun".


Kelima, Naql

Naql artinya berpindah. Maksudnya, kita memindahkan harakat huruf yang hidup pada huruf sukun sesudahnya. Tujuan dihadirkannya Naql tidak lain ialah untuk memudahkan kita dalam membaca Al-Quran.

Masih bingung? Okeh, kita langsung buka saja Surah Al-Hujurat ayat 11.

Bacaan Naql. Dok. Ozy V. Alandika
Bacaan Naql. Dok. Ozy V. Alandika

Di sana ada kalimat "bi'sal ismu" yang kemudian kita pindahkah harakat alif (kasrah) pada huruf lam sukun sehingga menjadi "bi'salismu".

***

Nah, bagaimana keadaan lidahmu saat ini? Apakah sudah bisa mencobanya dengan lancar tanpa kelu? Alhamdulillah. Jika belum terbiasa, mari terus kita ulang-ulang sembari mengingat posisi bacaan khusus tersebut.

O ya, sampai di sini dulu. Semoga bermanfaat. Salam Cinta Quran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun