Saktah memiliki arti diam alias tidak bergerak. Maksudnya, bacaan saktah adalah dengan kita berhenti sejenak sebelum membaca bacaan berikutnya namun tidak mengambil napas. Lho, bagaimana sih?
Ya, ketika bertemu tanda saktah di tengah-tengah ayat, kita diam sejenak, lalu kembali melanjutkan bacaan. Namun, dalam diamnya kita tadi, kita tidak mengambil napas.
Tidak ribet, kan? Tidak, kok. Lagian tanda saktah di dalam Al-Quran juga spesial. Saking spesialnya, tanda ini hanya ada di 4 tempat saja.
Silakan buka di Al-Quran, tanda saktah akan ditemukan di akhir Surah Al-Kahf ayat 1, di Surah Yasin ayat 52, di Surah Qiyamah ayat 27, dan Surah Al-Mutahffifin ayat 14. Pada masing-masing ayat tersebut di atasnya tertera lafadz saktah yang ditulis tanpa harakat.
Kedua, Isymam
Oke, saktah sudah selesai, sekarang kita pedekate dengan bacaan khusus Al-Quran yang bernama "Isymam". Isymam artinya merapatkan dan memoyongkan dua bibir seakan-akan melafazkan dhommah.
Di dalam Quran, satu-satunya bacaan isymam dapat kita temukan pada Surah Yusuf ayat 11, tepatnya pada lafaz "Laata'manna".
Di sana ada dua nun sehingga berlakulah hukum isymam. Selain itu, hadirnya isymam di sini juga untuk meluruskan makna Laa.
Sebagaimana kita ketahui, kata Laa biasanya berarti "Jangan" sekaligus menandakan larangan. Namun dengan adanya isymam, makna Laa berubah menjadi "Tidak"
Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. QS Yusuf ayat 11
Ketiga, Imalah