Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pembelajaran Tatap Muka Benar-benar Tak Tergantikan, Ada "Kabar Baik" Setelah Membuka Sekolah

15 Maret 2021   06:00 Diperbarui: 15 Maret 2021   08:07 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Murid SD mengikuti simulasi belajar tatap muka di SDN 1 Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, (14/12/2020). ANTARA FOTO/Siswowidodo/aww

Sudah setahun lebih pandemi di Bumi Pertiwi enggan untuk segera pergi. Bahkan, baru-baru ini mutasi virus corona varian baru kian berdatangan. Ada corona B117 dan N439K, yang berarti bahwa derajat disiplin dan kewaspadaan masing-masing diri harus lebih ditinggikan.

Meski demikian, dari sisi pendidikan, apa pun tantangannya layanan pembelajaran tetap diusahakan agar terus berjalan. Terang saja, pendidikan di era normal saja terkadang eksistensinya malah dibilang mandek bin stagnan, apalagi di era new normal!

Maka dari itulah sekolah kami cukup beruntung karena sudah sebulan lebih menggelar pembelajaran tatap muka dengan kondisi yang terbatas.

Memang, keputusan buka sekolah hari ini sudah ada di tangan Pemda yang kemudian disesuaikan dengan kesanggupan sekolah masing-masing.

Semisal, bagi sekolah yang siswanya banyak, diterapkanlah sistem shift, sedangkan sekolah yang siswanya sedikit bisa menggelar pembelajaran tatap muka dengan ketentuan jam belajar yang dipangkas.

Dan kebetulannya, sekolah tempat saya mengajar jumlah siswanya sedikit sehingga kami cenderung lebih leluasa untuk mengajar di kelas tanpa harus khawatir membagi-bagi kelas agar masuk sekolah dengan sistem shift. Totalnya hanya 50 orang saja dari kelas I-VI.

Sebenarnya, sejak akhir tahun 2020 kemarin kami para guru di SD cukup resah ketika melihat fenomena yang ada di sekolah ini. Ketika sekolah lain cukup sukses menggelar pembelajaran daring, kami malah pontang-panting mengatur strategi belajar luring.

Bagaimana tidak, selain kurangnya ketersediaan buku ajar utama (yang bisa siswa bawa pulang sendiri-sendiri), daftar kehadiran siswa cenderung banyak absennya. Dan lebih daripada itu, semakin bermunculan pula siswa/i yang sengaja untuk tidak mengerjakan tugas.

Alasannya? Tidak banyak orangtua siswa yang sudah care dan teredukasi terhadap pentingnya pendampingan belajar.

Sedangkan di sisi yang sama, kami para guru pula kesulitan mencari kabar siswa yang absen tersebut. Jikalau rumah siswanya dekat, mungkin bisa dijemput. Tapi jikalau siswanya diajak orangtua ke ladang? Itu yang susah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun