Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tidak Perlu Malu Jikalau Harus Pilih Sekolah di Desa Sendiri

11 Januari 2021   20:48 Diperbarui: 12 Januari 2021   08:04 1994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah di desa sendiri. Dok. Ozy V. Alandika (2020)

Lebih dari, itu, sewaktu SMP uang sakuku sangat minimum. Hanya dapat membeli 2 potong pempek atau bakwan saja. Kalau aku ingin jajan lebih, biasanya aku bersama temanku harus rela pulang jalan kaki sejauh 7 Km.

Jika aku ingat-ingat lagi, rasanya aku pernah malu di saat itu. Tapi, faktanya, aku belum pernah bolos sekolah gegara persoalan kurang uang jajan. Maka dari itulah, unsur biaya bagi banyak anak sepertiku memang menjadi pertimbangan yang krusial.

Sekolah Favorit Maupun Sekolah Populer Tidak Selalu Menjamin Kualitas Anak Didik

Benar, begitu, kok. Aku sudah mengalaminya sendiri. Nah, izinkan aku bercerita kembali.

Tahun kemarin (2020), di SD-ku ada 2 orang siswa baru pindahan dari sekolah sebelah. Dua orang siswa inilah yang menggenapkan jumlah siswa di SD kami hingga merengkuh angka 50 orang. Hahaha.

Tapi, ada keheranan tersendiri bagi aku dan rekan guru di SD, terutama tentang alasan kepindahan mereka. Nah, setelah diceritakan oleh orangtua siswa, ternyata 2 anak ini kurang mendapat perhatian ketika belajar di sekolah lamanya.

Selain itu, faktor banyaknya siswa dalam satu kelas telah menjadikan 2 anak ini "tersudutkan" oleh guru.

Aku cukup miris, sih. Soalnya, sekolah mereka sebelumnya sudah dicap favorit bin populer oleh warga desa. Tapi ternyata, tidak ada jaminan khusus bahwa sekolah yang favorit bakal mampu mencetak anak yang favorit pula.

Jadi, kita tak perlu malu kan bila harus memilih sekolah yang ada di desa sendiri?

Orangtua Adalah Kunci

Terakhir, perlu kembali ditegaskan bahwa orangtua adalah kunci. Akan percuma rasanya jikalau anak belajar di sekolah favorit bin unggul namun tiada perhatian yang maksimal dari orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun