Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Standardisasi Pembelajaran, Penting atau Tidak?

21 September 2020   14:37 Diperbarui: 22 September 2020   06:06 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapor penulis sewaktu SD tahun 2002 dengan Kurikulum 1994. Dok. Ozy V. Alandika

Beberapa minggu ini para pelaku pendidikan cukup resah dengan gerak-gerik Mas Menteri Nadiem bersama Kemendikbud. Sepertinya pandemi dan PJJ berikut dengan beragam keluh kesahnya bukanlah hal yang mampu menghambat mereka untuk tetap eksis menerbit program.

Terang terdengar bahwa Kemendikbud saat ini sedang mengkaji rencana penyederhanaan kurikulum dan kemudian akan diuji coba di tahun depan.

Warganet bisa dengan mudah memeriksanya. Cukup mengetik kata kunci "ubah kurikulum", lalu beragam artikel terkait rencana ubah perangkat mata pelajaran ini akan muncul. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, isu panas bahwa pelajaran sejarah bakal dihapuskan juga sempat berkeliaran di jagat maya.

Tapi, isu ini segera dibantah oleh Kemendikbud. Melalui Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud Totok Suprayitno, Kemendikbud menegaskan bahwa rencana pelajaran sejarah akan dihapus dari kurikulum tidaklah benar.

Kemendikbud menegaskan bahwa rencana penyederhanaan kurikulum masih berada dalam tahap kajian akademis dan pihaknya mengutamakan sejarah sebagai bagian penting dari keragaman dan kemajemukan serta perjalanan hidup bangsa Indonesia, baik di masa ini maupun masa depan.

Beruntung isu yang berkembang di tengah pandemi ini cepat diklarifikasi. Agaknya, ceroboh sekali bila Kemendikbud sampai harus mengorbankan mata pelajaran sejarah.

Jelas rencana ini tidak sama dengan kebijakan penghapusan UN beberapa waktu yang lalu. Jika penghapusan UN bisa dinilai kontroversial namun positif, maka mengorbankan pelajaran sejarah demi penyederhanaan kurikulum adalah kecerobohan.

Meski demikian, ketika kita menyelami berbagai kurikulum yang telah diubah dari masa ke masa, rasanya tidak banyak yang berubah.

Sebagian orang malah lebih paham bahwa yang diganti hanyalah nama kurikulum tanpa ada penguatan esensi pembelajaran dan kemudahan implementasi.

Salah satu bagian dari kurikulum yang menurut saya masih setengah hati untuk diutak-atik adalah tentang standardisasi pembelajaran. Kalau kita merunut pada Standar Nasional Pendidikan (SNP), sebenarnya standardisasi pembelajaran adalah acuan untuk mencapai kompetensi lulusan.

Standardisasi pembelajaran adalah bagian dari standar proses dalam SNP. Ilustrasi: Ozy V. Alandika
Standardisasi pembelajaran adalah bagian dari standar proses dalam SNP. Ilustrasi: Ozy V. Alandika

Isinya ialah kriteria minimal proses pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, SK, KD, tujuan dan materi aja, alokasi waktu, kegiatan pembelajaran, hingga evaluasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun