Terkadang, kalau porsi pisang yang matang terlalu membludak, beberapa sisir pisang tersebut kami buatkan godok-godok atau dibagikan kepada sanak dan tetangga terdekat.
Dan khusus untuk pisang mas, jenis pisang ini cukup sering dicari orang. Misalnya untuk dijadikan syarat dan "ritual" membangun rumah, untuk obat kampung, hingga untuk orang ngidam.
Walaupun bentuk pisang mas cukup mungil, namun harga pisang ini tidak semungil bentuknya. Wajar, kan? Dilihat dari alasan mengapa orang butuh pisang mas saja sudah cukup "aneh".
Kami sendiri, biasanya menetapkan harga pisang mas senilai Rp25.000-35.000 per tandan, menyesuaikan dengan jumlah sisir pada pisang tersebut.
Kalau pisang 40 hari, bagaimana? Dibilang tidak laku, salah pula, ya. Khusus pisang 40 hari, jarang ada peminatnya. Padahal pisang ini sangat empuk, loh. Saya saja sanggup memakannya hingga porsi 1 sisir dalam sekali duduk. Rakus dong?
Oh, tidak! Ahahaha. Pisang 40 hari bentuknya kecil, imut dan mungil. Rasanya pun tidak terlalu manis seperti halnya pisang mas. Jadi, tidak jauh beda dengan cemilan lah pokoknya! Sekali kupas dan sekali telan. Eh, dikunyah dulu kali ya! Hohoho
Oh iya, sampai lupa. Pisang ini disebut pisang 40 hari karena memiliki waktu panen yang relatif singkat, yaitu 40 hari.
Berlanjut ke pisang jantan, pisang tanduk dan pisang kepok. Ketiga pisang ini masa panennya cukup lama, yaitu lebih dari 3 bulan. Terlebih lagi pisang kepok. Terkadang, dalam kurun waktu 1 tahun pisang kepok hanya mampu dipanen 2 kali saja.
Tapi, kita tak perlu bersemak hati. Lamanya masa panen sejatinya berbanding lurus dengan tingginya penghasilan dari bertanam pisang. Keuntungannya pun masih bisa berlipat ganda karena seiring berlalunya bulan pisang akan memperbanyak tunas dan tumbuh bergerombol.
Bertanam pisang yang paling mudah dan cukup menjanjikan adalah pisang jantan. Pisang jenis ini rajin bertumbuh serta cukup tahan banting meski diserang kemarau, hujan, dan angin kencang.