Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Inilah 3 Kesulitan Terbesar Saat Mengajar SD di Pelosok

22 Juni 2020   20:05 Diperbarui: 23 Juni 2020   16:59 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Komariah (29) guru tunggal SD Muhammadiyah 4Filial Kabupaten Banyuasin,Sumatera Selatan saat mengajar. Foto: KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA

Kesulitan Ketiga: Meletakkan "Batu Pertama" Karakter dan Dasar Ilmu

Gambar oleh Manfred Richter dari Pixabay 
Gambar oleh Manfred Richter dari Pixabay 

Bagi seorang guru SD, peletakan karakter dan dasar ilmu kepada anak-anak adalah kesulitan sekaligus tantangan yang tidak ringan. Disebut sulit karena yang diajarkan adalah karakter-karakter dan ilmu dasar. Disebut tantangan karena tanggung jawabnya begitu besar.

Ibaratkan peletakan batu pertama sebuah proyek pembangunan, seorang guru SD mesti memiliki komitmen yang kuat untuk membentuk fondasi karakter dan ilmu pengetahuan yang kemudian disalurkan kepada anak-anak.

Jika fondasi keduanya tidak kuat, bagaimana? Ini alamat bahaya dan bisa saja guru SD celaka. Mengapa?

Karena SD adalah permulaan untuk mengajarkan karakter dan ilmu pengetahuan, maka guru punya tanggung jawab untuk menyampaikan karakter yang benar secara benar, serta mengajarkan ilmu yang benar secara benar. Kalau terbolak-balik, guru bisa dapat dosa jariyah!

Contohnya? Sederhana saja. Misalnya ada guru SD membolehkan anaknya menyontek saat ujian. Karena dulu dibolehkan, akhirnya tertanamlah karakter menyontek hingga anak itu dewasa.

Nah, kalau sudah seperti ini berarti selama anak tadi masih menyontek dan tidak sadar dengan kesalahan itu hingga ia dewasa, selama itu pula dosa-dosa akan mengalir untuk gurunya. Inilah yang disebut dosa jariyah. Sulit dan ngeri, kan?

Jadi, wahai guru, berhati-hatilah dalam mengajar. Jangan sampai salah-salah menuangkan ilmu dan karakter karena anak-anak bisa saja meniru apa-apa saja yang disampaikan/diajari oleh gurunya.

Meski begitu, tak perlu takut. Selama yang guru ajarkan adalah kebaikan, selama itu pula guru akan mendapatkan pahala jariyah yang terus mengalir hingga hari kiamat tiba. Luar biasa, kan? Terpenting, tetap semangat selalu dan selalu bersemangat.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun