Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Duhai "Hap", Kita Tak Pernah Tahu Hikmah di Balik Kegagalan

6 Mei 2020   16:40 Diperbarui: 6 Mei 2020   18:47 2162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya Allah, kenapa aku selalu gagal jadi kiper!"

"Kita gak pernah tahu hikmah di balik kegagalan."

Begitulah sepotong percakapan indah yang dituangkan oleh Hap dengan Almarhum Uje di sebuah masjid dalam iklan provider Axis pada bulan ramadan tahun 2012.

Diawali dengan perjuangan tak kenal lelah demi menjadi kiper, Hap terus berupaya menangkap kebaikan.

Inilah salah satu iklan televisi yang begitu berkesan bagi saya di masa-masa SMA sembari menjalani bulan ramadan yang penuh dengan kemuliaan. Entah kebetulan muncul atau malah disengajakan oleh provider, momentumnya begitu pas dengan kesenangan saya di waktu itu.

Ya, di masa-masa SMA bermain sepak bola adalah hobi yang tak bisa digantikan dengan rental Playstation maupun main Point Blank di warnet.

Dulu, jarak SMA dengan rumah saya begitu dekat, kira-kira 200 meter. Bahkan, atap gedung SMA tampak dari halaman rumah.

Karena jaraknya yang dekat itulah, akhirnya saya bersama teman-teman sering bermain sepak bola di pagi, siang maupun sore hari di lapangan SMA.

Sedihnya, karena waktu itu saya tidak terlalu lincah, akhirnya teman-teman lebih mempercayakan saya untuk jadi kiper.

Padahal, bagi saya jadi kiper itu tidak enak. Bukannya bahagia bisa menangkap bola, saya malah kesal sendiri karena kedua tangan ini berasa mau patah.

Bagaimana tidak, teman-teman sering membawa bola baru yang beratnya sama dengan bola futsal. Enakan juga bola plastik!

Dan di saat itu, muncullah iklan ramadan Hap Kiper dengan tema "Tangkap Serbuan Gratisan" yang diawali dengan menceritakan masa kecil Hap.


Lucunya, ternyata Hap sejak dari dalam kandungan sudah berbakat jadi kiper. Hal ini terlihat saat ibunya Hap ikut "merusuh" dan menendang bola.

Selain itu, saat Hap masih bayi, ia pernah menendang bola mainan yang diberikan ayahnya hingga memecahkan kaca.

Belum selesai di sana, Hap juga selalu menunjukkan kepiawaiannya sebagai seorang kiper. Di manapun dan kapanpun, ia selalu berlagak macam kiper dan menggunakan sarung tangan.

Yang membuat saya berkesan adalah, selalu ada sosok ibu yang mendampingi Hap dalam berjuang dan mengejar cita-citanya.

Jika diamati secara tidak langsung, ini adalah salah satu strategi promosi Axis yang bernilai edukasi, meskipun momentumnya adalah bulan ramadan.

Terang saja, cuplikan iklan berupa kehadiran sosok orangtua yang terus menyemangati anaknya dalam menggapai cita-cita sangat kita butuhkan di hari ini. Anak-anak perlu terus dihadirkan nuansa-nuansa positif agar mereka semakin percaya diri.

Duhai Hap, Kita Tak Pernah Tahu Hikmah Dibalik Kegagalan

Melanjutkan dari iklan Hap yang pertama tadi, sangat disayangkan bahwa sosok Ali Mensan yang berperan sebagai Hap masih belum mampu menggapai cita-citanya untuk menjadi kiper profesional.

Ada kesan lucu di bagian akhir iklan terutama saat Hap malah di PHP oleh pelatih hingga disuruh jadi pemimpin suporter. Namun, inilah awal mula klimaks Hap untuk lebih dekat dengan Sang Pencipta. Tibalah kita di adegan mewek.


Di dalam iklan lanjutan Axis yang berjudul "Tangkap Berkah Gratisan Ramadhan" Hap pun berdoa dengan nada putus asa:

"Ya Allah, kenapa aku selalu gagal jadi kiper!"

Agak sedih saya mendengarnya. Tapi, tiba-tiba saja muncul sosok Uje yang menyemangati Hap:

"Kita gak pernah tahu hikmah di balik kegagalan. Allah Maha Tahu yang terbaik untukmu, Hap. Terus! Ikhtiar tangkap semua kebaikan."

Menurut saya, inilah pesan moral yang sangat mendalam dan begitu memotivasi para penontonnya. Jika kita hubungkan dengan iklan pertama, ungkapan doa Hap tadi seakan menunjukkan bahwa dirinya begitu lemah dan putus asa.

Setelah dikuatkan oleh Uje, Hap dihadapkan oleh situasi kebakaran yang membuat dirinya terpanggil untuk menolong seorang perempuan yang terjebak dalam kobaran api.

Syahdan, tiba-tiba saja Hap direkrut oleh rombongan The Changcuters yang menjelma sebagai klub bola bernama Cuters United.

Jika disimpulkan, inilah jawaban sederhana dari sebuah doa, jawaban dari ikhtiar yang tak kenal putus asa, akhirnya Hap bisa menggapai cita-cita.

Namun, sama halnya dengan perjalanan kehidupan yang tidak bisa ditebak, ternyata Hap malah tidak ditakdirkan untuk menjadi kiper. Hal ini diketahui dari tayangan iklan ketiga Axis dengan memanfaatkan momentum hari raya Idul Fitri.


Meski tidak menjadi kiper, Hap terus menangkap banyak sekali kebaikan hingga akhirnya ia sukses menggapai kemenangan dengan menempuh jalan yang lain, yaitu menjadi penggagas alias penemu HAP Academy.

Dari ending inilah agaknya kita bisa belajar dan mengerti bahwa sejatinya Allah tidak selalu memberikan apa yang kita inginkan, melainkan selalu memberikan apa yang kita butuhkan. Ikhtiar tidak pernah mengkhianati hasil selama tiada putus asa yang menyelimutinya.

Barangkali, inilah maksud dan tujuan lain dari iklan bertema ramadan yang diterbitkan oleh provider Axis. Selain melahirkan kesan kebaikan bersama balutan humor, ada pula petuah-petuah prinsip hidup yang bisa diteladani.

Maka dari itulah, kita selalu rindu iklan-iklan yang seperti ini.

Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun