Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

3 Masjid Indah yang Menjadi Saksi Perjalanan Hidupku

30 April 2020   17:05 Diperbarui: 30 April 2020   17:06 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan ekstrakulikuler Seni Baca Qur'an di masjid Baitul Muttaqin. Dok. Ozy V. Alandika

Kegiatan ekstrakulikuler Seni Baca Qur'an di masjid Baitul Muttaqin. Dok. Ozy V. Alandika
Kegiatan ekstrakulikuler Seni Baca Qur'an di masjid Baitul Muttaqin. Dok. Ozy V. Alandika

Tambah lagi, waktu itu kepala sekolah beserta banyak guru senior dengan kerendahan hatinya meminta saya untuk menjadi marbot alias pengurus masjid Baitul Muttaqin. Akhirnya, 2-3 hari dalam seminggu saya bermalam di masjid untuk berjaga-jaga.

Di sanalah saya belajar mandiri tentang bagaimana caranya mengajak para siswa meramaikan masjid, memberikan tugas piket azan Zuhur, serta menghidupkan masjid dengan kegiatan-kegiatan kesiswaan berbasis Islam.

Beruntungnya, guru-guru di SMP menaruh kepercayaan yang besar kepada saya. Mereka selalu memotivasi dan membimbing saya dengan senyuman.

Siswa-siswa SMP pun demikian, semenjak saya mengajar di sana ekstrakulikuler keagamaan (RISMA dan Seni Baca Al-Qur'an) ramai didatangi. Saya jadi semangat, karena semakin banyak murid, semakin banyak pula yang mendoakan.

Apresiasi karya murid-murid yang bersemangat menghias masjid Baitul Muttaqin dengan materi ilmu tajwid. Dok. Ozy V. Alandika
Apresiasi karya murid-murid yang bersemangat menghias masjid Baitul Muttaqin dengan materi ilmu tajwid. Dok. Ozy V. Alandika

Sebenarnya, kalau saja saya adalah guru tetap di SMP itu, saya tidak mau pindah ke SD seperti saat sekarang ini. Meski demikian, perjalanan hidup memang tidak melulu seorang hamba yang menentukan. Jikapun nanti takdir meminta saya kembali, pasti saya akan kembali.

Saksi Ketiga, Masjid Al-Faruq

Masjid Al-Faruq di IAIN Bengkulu. Dok. Buk Yulind
Masjid Al-Faruq di IAIN Bengkulu. Dok. Buk Yulind
Masjid Al-Faruq menjadi saksi ketiga perjalanan hidup saya sementara ini. Meskipun lokasinya 90 KM dari tempat tinggal saya di Curup, namun nuansa perjalanan hidup dari sana begitu terasa.

Masjid yang terletak di IAIN Bengkulu ini merupakan tempat singgah utama di sela-sela perkuliahan magister saya dua tahun belakangan.

Terang saja, di Bengkulu saya tidak punya banyak sanak-saudara dekat untuk bermalam ataupun sekadar numpang istirahat. Sebenarnya ada, hanya saja saya malas merepotkan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun