Inilah pilihan dan jalan hidup setiap orang. Kalau diberikan umur panjang, maka akan tiba waktunya jomlo duduk di pelaminan bersama jodohnya. Tapi, kalau umurnya lebih pendek daripada jatah pelaminan, maka jomlo tadi akan lebih dulu berbaring di pemakaman.
Sedih, kah? Harusnya tidak, Allah akan siapkan pasangan yang lebih baik untuk menemani kita di surga nanti. Itu, kalau masuk surga! Tapi, kita sama-sama berjuang, kan?
Yuup, Fastabiqul Khoirot alias berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapatkan surganya Allah.
Artinya, tidak usah terlalu pusing dengan status hidup dunia. Kembali lagi kepada secarik pantun di atas, percuma menghabiskan bulan puasa dengan pacaran dan menjalin hubungan terlarang. Bukannya cari jalan surga, malah ciptakan jalan ke neraka.
Lagi-lagi tantangan yang hadir di pelupuk hati dan kehidupan ABG cukup terjal dan sulit. Masa-masa muda adalah masa di mana darah mengalir deras bersama nafsu. Mudah galau, mudah kesepian, mudah kecewa, mudah marah hingga bad-mood.
Semuanya adalah masalah, tapi jangan jadikan masalah itu sebagai alasan untuk kita malas beribadah, atau beribadah karena ada maunya saja.
Ramadan adalah kesempatan kita untuk menata sabar, membersihkan hati, meningkatkan kualitas iman serta takwa. Semua ditujukan demi persiapan bekal kita sebelum sampai di pemakaman.
Pelaminan hanyalah tempat duduk sementara. Jika waktunya tiba duduk di sana sudah tiba, maka kita pasti akan duduk. Bersabarlah, berjuanglah untuk memperbaiki diri, dan manfaatkan segala kemuliaan di bulan ramadan ini.
Siapa tahu kita menjadi orang-orang yang dipilih Allah untuk mendapatkan kesempatan berdoa di malam Lailatur Qadar, kan? Aamiin. Sungguh, semua orang pasti begitu menantikan malam yang begitu mulia itu. Dan semoga, tahun ini kita bisa mendapatkannya.
Aamiin Ya Robbal Aalamiin.
Salam. Semangat Berpuasa.