Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bulan Puasa, Setop Tayangan Erotis, Gosip, dan Alay-alay Unfaedah!

21 April 2020   21:20 Diperbarui: 21 April 2020   21:42 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay

Gambar oleh mojzagrebinfo dari Pixabay 
Gambar oleh mojzagrebinfo dari Pixabay 

Jelang puasa, mau tidak mau channel-channel televisi harus mulai menata siarannya. Bukan sekadar untuk menghasilkan siaran yang berkualitas saja, tapi juga siaran beretika dan menghormati orang-orang yang sedang berpuasa.

Bukannya orang yang berpuasa itu tidak kuat iman, tetapi siaran beretika akan menutup celah-celah dan kesempatan dosa agar orang-orang yang berpuasa tetap terjaga kualitas ibadahnya. Nah, ini tugas mulia, bukan?

Maka dari itulah, beberapa hari ini Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mulai sibuk dan banyak bicara tentang kualitas program penyiaran.

"Kita ingin selama bulan puasa ini, lembaga penyiaran dapat mengambil bagian dengan membawa siaran yang pantas dan selaras dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Ramadhan."

Begitulah ucapan Ketua KPI Pusat, Agung Suprio.  Beliau berharap banyak agar dalam bulan yang mulia ini lembaga penyiaran dapat lebih beretika dan menghargai nilai-nilai Ramadan sebagai bulan sucinya umat Islam.

Harapan ini dapat diwujudkan oleh lembaga penyiaran dengan cara menambah durasi dan program-progam siaran yang bermuatan dakwah, menyiarkan azan Magrib, tidak menampilkan pengonsumsian makanan/minuman secara berlebihan, hingga menyetop lirik/tayangan erotis.

Selain itu, setiap tayangan di televisi juga mesti lebih berhati-hati dalam menampilkan lelucon dan tidak melakukan adegan bermesraan dengan lawan jenis pada program acara baik yang disiarkan langsung (langsung) maupun penyadapan (rekaman).

Terang saja, selama ini lelucon sangat mungkin muncul di acara-acara yang bertajuk Variety Show. Sudah banyak siaran yang kena sanksi berupa surat teguran seperti Brownies, Pagi-Pagi Pasti Happy, Jalan Batin Ningsih Tinampi, dan yang terbaru tayangan Tawa-Tawa Santai.

Lucunya, ada pula lembaga penyiaran yang bandel terus-terusan mengabaikan prosedur penyiaran. Sebut saja siaran Pagi-Pagi Pasti Happy. Siaran ini sudah beberapa kali dapat surat teguran tertulis dari KPI, bahkan dari tahun lalu.

Dan di bulan Maret ini, Pagi-Pagi Pasti Happy kembali menampakkan ketidakpantasannya dengan dikenakan sanksi berupa penghentian sementara tayangan. Awalnya hanya 5 hari penghentian, tapi ternyata pihak lembaganya malah abai. Akhirnya, ditambah jadi 10 hari.

"Kami menyesalkan pengabaian tersebut dan kami menganggap Trans TV telah menolak keputusan yang telah membuat KPI. Hal ini jelas tidak sesuai dengan keinginan kita bersama untuk menata penyiaran yang baik dengan menerapkan semua aturan dan pengaturan penyiaran yang berlaku di negara ini. "

Begitu ungkapan kekesalan yang disampaikan oleh Komisioner KPI Mimah Susanti pada Jumat (20/03/2020). Sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas penyiaran di negeri ini, KPI memang harus begitu, harus tegas dan kalau perlu dibasmi yang "bandel-bandel."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun