Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

20 Tips Menghadapi Murid Nakal Tahun 2020 Versi Guru Muda

31 Januari 2020   10:38 Diperbarui: 31 Januari 2020   11:00 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran dengan menerapkan pola duduk segitiga. (Dokumentasi Pribadi)

Apa kabar murid nakal hari ini?

Agaknya, makin bertambah tahun makin bertambah pula jenis-jenis kenakalan murid di dalam kelas. Barangkali kemarin kenakalan murid hanya berkisar tentang sebut-sebut nama orangtua, saling pecut dasi, hingga sorakan pedas karena duduk dengan lawan jenis.

Tapi tahun 2020? Beberapa murid nakal malah upgrade diri menjadi bandel dengan sering melakukan perundungan terhadap sesamanya, berbicara kasar dan kotor, menggoda guru, hingga coba-coba untuk cinta monyet dengan lawan jenis alias pacaran.

Tidak terpungkiri memang, seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, nilai-nilai adab dan etika juga mulai luntur tersapu erosi. Semuanya seakan memudahkan para murid untuk berbuat semaunya.

Ini adalah tantangan besar bagi para guru muda karena cara menghadapi murid hari ini tak seperti hari kemarin. Mistar panjang, rotan, serta kayu kopi sudah bukan zamannya lagi karena di tahun 2020 yang harus disentuh adalah hati.

Guru kiranya bisa mulai upgrade diri dalam menghadapi murid-murid nakal. Untuk itu, penulis akan memberikan 20 tips kekinian dalam menghadapi murid nakal di kelas. Apa saja? Mari simak.

1. Periksa Kerapian Murid

Cobalah sejenak bandingkan pakaian murid taat dengan murid nakal. Murid taat pasti berpakaian rapi, bersih dan nyaman untuk bergerak. Sedangkan murid nakal biasanya berpakaian amburadul dan centang-perenang.

Barangkali ia lupa pakai ikat pinggang, celananya kebesaran, baju lupa disetrika hingganya ia malu dan berusaha mengubah perhatian orang lain dengan menjadi nakal. Untuk itulah guru perlu memeriksa dan memastikan muridnya rapi dalam berpakaian.

2. Pastikan Kesehatan Murid

Kondisi fisik dan isi perut bisa menjadi salah satu alasan murid menjadi nakal. Terang saja, jika sedang sakit atau lapar murid sering bertingkah tidak keruan.

Bisa jadi ketika berangkat sekolah ia tak mau sarapan karena lauk di rumah kurang sedap. Bisa jadi pula ia lupa bawa uang jajan hingga tak bisa jajan di sekolah. Dari sini guru bisa sedikit peduli, minimal bertanya kepada murid sudah sarapan atau belum.

3. Ubah Tempat Duduk Murid Nakal

Perasaan saya sebagai guru, murid nakal biasanya duduk di pojok-pojok kelas dan dibangku paling belakang. Jarang ada murid nakal yang posisi duduknya tepat di depan meja guru. Jika murid nakal duduknya di pojok dan bangku paling belakang, kiranya ia akan makan leluasa mengekspresikan kenakalannya,

Dari sini guru boleh mengatur tempat duduk murid nakal agar tidak bersebelahan dengan murid yang sama-sama nakal. Kalaupun bisa, ajak mereka duduk di bangku paling depan dekat dengan guru.

4. Tata Pola Duduk di Kelas Secara Berkala

Beberapa murid kadang bosan jika melulu harus belajar di kelas dengan tatanan tempat duduk yang biasa-biasa saja. Barangkali beberapa murid yang duduk di pojok kelas tidak bisa melihat tulisan dengan jelas hingganya ia usil dan mulai mencuil-cuil teman sebelah.

Maka darinya sesekali guru dapat mengubah tatanan tempat duduk siswa dalam kelas. Bisa buat tempat duduk model O, model U, model V, model L, model segitiga, model duduk berhadapan dan seterusnya.

5. Jadikan Murid Nakal Sebagai Pusat Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, tidak jarang ada murid nakal yang tidak perhatian, sibuk sendiri, serta suka menyela. Hal-hal ini begitu memusingkan dan sering merusak kenyamanan dalam mengajar di kelas.

Daripada nantinya guru tersulut emosi, lebih baik menjadikan siswa nakal tadi sebagai pusat pembelajaran. Saat guru memberikan contoh materi, murid nakal bisa dijadikan objek dan sampel peraga. Biasanya murid nakal tadi akan bangga dan seisi kelas akan terhibur. Hahaha

6. Berikan Murid Kesibukan yang Berarti

Salah satu motif kenapa murid bisa nakal di kelas adalah tidak adanya kegiatan. Barangkali murid nakal itu cerdas hingga bisa mengerjakan latihan lebih awal. Karena bosan, mudah saja ia mengganggu teman sebelah.

Entah sekadar cuil-cuil penghapus, cuil-cuil hidung teman, hingga pindah-pindah tempat duduk tetap saja semua serasa mengganggu. Untuk itulah, guru perlu memberikan kesibukan yang berarti kepada murid. Bisa berupa soal-soal tantangan, tebak-tebakan, dan hal berfaedah jenis lainnya.

7. Beri Hukuman yang Positif

Beberapa nasihat baik yang diberikan guru kadang tidak membuat murid nakal segera jera. Akhirnya tidak jarang ada guru yang memarahi siswa bahkan memukul secara fisik. Tapi, hari ini tindakan fisik sudah tidak mempan lagi dan juga berbahaya bagi keselamatan hukum seroang guru.

Solusinya, guru dapat memberikan hukuman positif kepada siswa nakal. Bisa dengan memberikannya latihan, menyilahkannya memberikan opini, hingga memintanya menyimpulkan materi pembelajaran.

8. Berikan Pujian Pada Setiap Perilaku Positifnya

Murid yang nakal,  jika hanya dipandang dari kenakalannya maka guru akan semakin pusing. Jangankan perbuatan nakal, perbuatan positif murid nakal juga kadang tak terjamah.

Daripada guru makin lelah, ada baiknya guru memberikan pujian pada setiap perilaku positif sang murid nakal. Dengan cara itu murid akan merasa dihargai, diperhatikan, dan perlahan menyadari mana perbuatan positif dan mana perbuatan negatif. Itulah yang dicari guru.

9. Persilahkan Ketua Kelas Menenangkan Murid

Beda kelas, beda rasa mengajar dan beda pula tingkatan tinggi-rendah suara yang digunakan guru dalam mengajar. Tidak jarang, keraslah suara murid daripada guru hingganya mudah sekali muncul keributan. Murid-murid nakal yang menjadi biangnya.

Tapi, setiap kelas pasti punya pemimpin yang disegani oleh murid seisi kelas. Jika kelas terlalu bising karena ulah murid-murid nakal, guru bisa memanfaatkan ketua kelas untuk menenangkannya sejenak. Agar guru tidak capek, sekaligus menghemat suara. Hehehe

10. Ikut dengan Keributan Murid

Jika ada satu murid nakal ribut hingganya murid lain juga ikut ribut, bagaimana? Ya sudah, guru boleh ikut sejenak dengan keributan murid. Barangkali topik yang diangkat dari murid nakal tadi sedang viral di kalangan mereka.

Tidak mengapa guru ikut sejenak dalam keributan, sembari mencari alasan mengapa topik itu bisa membahana. Toh, di akhir guru bisa memberikan sedikit petuah dan pencerahan. Kiranya hal itu akan lebih berkesan.

11. Diam Sejenak

Jika ada murid nakal ribut dan merusak suasana kelas, guru sebaiknya jangan cepat-cepat naik pitam. Jujur saja, marah itu melelahkan dan menghilangkan mood dalam mengajar.

Mendingan guru diam sejenak dan gunakan bahasa nonverbal (isyarat). Nanti murid akan peka sendiri dan berangsur mengurangi intensitas ributnya.

12. Gonta-Ganti Banyak Metode Mengajar

Seluruh murid di muka bumi ini sangat mudah bosan dengan gaya mengajar guru yang monoton, tidak tersanggahkan. Misalnya guru A meminta muridnya nyatat terus, guru B kerjanya ceramah terus, hingga guru C yang kerjanya memberikan soal latihan terus.

Murid tidak akan betah dengan semua ke-monoton-an ini, terlebih lagi murid SD. Mereka hanya bisa fokus di 10-15 menit awal saja, selebihnya mudah buyar. Untuk itulah guru perlu menggunakan beragam metode mengajar. Kalau perlu, pakai minimal 5 metode mengajar dalam setiap pertemuan.

13. Selipkan Ice Breaking (Games)

Game saat pembelajaran itu penting, bahkan sangat penting. Jangankan murid SD, murid SMP, SMA, dan mahasiswa pun masih selera dengan game. Lihat saja apa kerjaannya anak PPL (magang) mengajar, biasanya banyak game-game baru yang diutarakan.

Sejatinya, jika guru cukup humoris dan pandai bermain peran agaknya game tidak perlu digunakan lagi karena itu juga bagian dari Ice Breaking. Tapi, karena guru-guru di Indonesia banyak yang serius (banget), maka Games perlu diselipkan dalam pembelajaran.

14. Belajar di Luar Kelas

Apakah murid nakal di kelas hari ini sudah makin banyak? Mungkin dia bosan lihat kelas yang berukuran 5x6m. Mungkin dia juga bosan naik-turun tangga untuk sekadar masuk kelas. Hal-hal ini kiranya jangan luput dari perhatian guru.

Jika sudah seperti ini, sudah saatnya guru mengajak siswa belajar di luar kelas. Apakah di taman, di bawah pohon, lesehan di lapangan teduh, atau tempat-tempat lain yang nyaman.

15. Buat Aturan yang Jelas Sebelum Belajar 

Kadang, keributan di kelas terjadi karena kurangnya aturan-aturan yang bisa mengikat murid untuk tetap fokus. Yang ribut tidak ada konsekuensinya, yang rajin juga tidak ada konsekuensi yang jelas.

Darinya, guru perlu buat aturan sebelum belajar. Ajak murid untuk menyepakati suatu hal dan belajar untuk berkomitmen terhadapnya. Apakah itu tentang adanya rewards yang menarik, atau hukuman yang unik, semua tergantung kesepakatan bersama.

16. Dekati Murid Secara Personal

Tak kenal maka tak sayang, murid nakal barangkali guru tak mau kenal. Sejatinya tiada satupun murid yang mau dicap nakal. Mereka kadang hanya menjadi korban terpuruknya rumah tangga, terlalu bebasnya lingkungan, hingga kurangnya perhatian.

Maka dari itulah, guru kiranya dapat mendekati murid nakal secara personal agar ia bisa menyentuh sisi-sisi unik murid tadi. Belum segera membenahi kenalakan melainkan mengenal dulu kenapa murid bisa nakal. Setelah kenal, barulah guru bisa menuangkan nilai-nilai positif.

17. Jalin Komunikasi dengan Orangtua Murid

Jika murid nakal susah ditegur di sekolah, maka guru perlu bicara lanjut dengan orangtua murid. Bukan sekadar bicara tentang kenakalan murid melainkan bersama-sama mencari solusi agar murid semakin fokus dengan sekolah.

Apakah murid butuh perhatian lebih dari orangtua, apakah butuh tambahan jam belajar, atau malah butuh refreshing dari kebosanan sekolah semuanya bisa jadi kiat-kiat yang efektif.

18. Guru Intropeksi Diri

Jika sudah banyak tips dilakukan dan murid masih juga belum berkurang dengan kenakalannya, rasanya guru perlu intropeksi diri. Barangkali selama mengajar guru kurang perhatian, metode mengajar terlalu konvensional, dan suara guru terlalu pelan. Kalau seperti itu, bagaimana siswa bisa fokus?

Tidak mengapa guru sering mengevaluasi dirinya, meminta saran rekan sejawat, ataupun terus berintropeksi. Itu tidak merendahkan wibawa, melainkan akan menjadikan guru lebih hebat dan keren.

19. Sabar, Tugas Guru Memang Berat dan Sulit

Apapun kondisinya, siapapun murid nakalnya, dan di manapun sekolahnya guru perlu dan senantiasa sabar. Tidak perlu kiranya terus membandingkan sekolah dari sisi elit atau sederhananya karena tugas dan kewajiban guru itu sama beratnya, sama sulitnya.

Beda sekolah, beda daerah, beda pula tantangannya. Semua punya solusi masing-masing dengan kreativitas dan inovasi, namun kesabaran guru adalah unsur utamanya.

20. Selalu Doakan yang Terbaik untuk Murid

Terakhir, murid nakal janganlah sering-sering dimaki. Mereka sudah nakal, jangan lagi keraskan hatinya dengan cacian dan omelan berkepanjangan. Nanti malah tambah nakal. 

Tetaplah doakan yang terbaik untuk murid-murid nakal, karena masing-masing mereka punya hak untuk sukses di masa depan. Semoga hati mereka segera dilembutkan oleh Tuhan, diketuk agar mudah dimasukkan materi pelajaran. Aamiin.

Semoga bermanfaat. Salam dari Guru Muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun