Walau demikian adanya, kita tetap tidak bisa melawan fakta bahwa ada orang-orang tertentu yang ingin mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepeduliannya dengan orang lain.
Terlebih lagi jika ada informasi-informasi yang meminta tindak lanjut secara mendesak, maka diutamakanlah diri sendiri. Jika sudah selesai, barulah mengeja orang lain. Entah itu hanya sekadar bertanya, atau memberi perhatian rasanya pihak lain tetap merasa tidak enak.
Lebih parahnya jika kedua belah pihak berada di dalam instansi dan ruang kerja yang sama. Meskipun persoalan kir tadi bisa diselesaikan secara sendiri-sendiri, tetap saja akan lebih baik jika mengerjakannya secara bersama, sebagai bentuk dari kekompakan dalam instansi kerja.
Atau, jika memang ingin menyelesaikannya sendiri maka jangan "memasang janji dan rencana bersama", karena nanti akan ada yang kecewa.
Jika sudah ada yang kecewa, dampaknya akan terasa di ruang kerja. Bisa jadi komunikasi tidak lagi harmonis, ingin bekerja sendiri-sendiri atau bahkan kehilangan kesempatan yang baik di masa depan.
Dengan demikian, bukan hanya ucapan-ucapan yang buruk saja yang merusak. Komunikasi yang kurang jelas, setengah hati, dan komunikasi yang tidak selesai juga ikut menghancurkan keharmonisan dua insan atau lebih.
Salam.