Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menggunakan Forecasting Cash Flow untuk Seimbangkan Neraca Keinginan

10 Juli 2019   11:00 Diperbarui: 10 Juli 2019   11:20 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Forecasting Cash  Flow, edited from due.com

Keinginan atau selera bisa jadi boomerang bagi diri kita jika tidak di imbangi dan di batasi dengan prinsip diri untuk hemat, apalagi jika bicara gengsi, maka akan berat membatasinya. Investasi untuk masa depan akan sangat berguna untuk menunjang kebutuhan dimasa depan. 

Kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan, karena prediksi kita tidak selalu tepat. Akan ada ujian/masalah tertentu dan bahayanya masalah itu tidak terduga, yang menyebabkan kita harus duduk tenang dalam menyelesaikannya.

Tahu Resiko Terburuk dan Menjadi Solusi Dalam Masa Sulit

Dengan Forecasting Cash Flow, kita bisa prediksi resiko terburuk dimasa depan. Setidaknya, kita sudah mencicipi dan merasakan resiko itu dahulu, sebelum benar-benar terjadi di masa depan. Karena kita sudah memprediksi resiko terburuk, tentu kita dapat menentukan solusi terbaik, jalan terbaik, dan cara mengatasi masalah yang paling efektif dan efisien. Sehingga, ketika masalah itu datang dimasa depan, kita tidak panik, dan tahu tindakan terbaik.

Menjadi Pengingat Waktu Pembayaran

Karena kesibukan dan beberapa masalah, pikiran kita bisa saja menyempit karena mesti memfokuskan diri untuk kebutuhan yang mendesak. Yang lebih parahnya lagi, hal ini kadang datang dengan tidak terduga dan disaat yang sungguh tidak tepat. 

Akhirnya, kita tidak ingat hal-hal detail terkait pembayaran yang sebelumnya menjadi kewajiban kita. Misalnya mengenai pembayaran listrik, air, kredit, asuransi, sewa rumah, tv kabel, atau gaji karyawan. 

Dengan adanya dokumen penganggaran arus keuangan, sebelum mengambil keputusan mendesak, kita tetap dapat mempertimbangkan berapa besar keuangan yang harus kita keluarkan tanpa mengganggu kewajiban yang lain terkait dengan keuangan kita.

By forecasting your income and budgeting accordingly, you can ensure suppliers and employees are paid on time. This'll help avoid nasty situations like losing a supplier, and having to work through an employee's notice period (www.kashflow.com)

Inilah yang menjadi hal terpenting, yaitu kita harus tahu berapa pendapatan kita dan berapa pengeluaran kita secara detail. Dengan tahu pendapatan, besar atau kecilnya kita dapat mengekang sedikit keinginan kita. Untuk menstabilkan neraca keuangan, kita harus memiringkan neraca keinginan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun