Saat salah, bukannya kita punya merah?
biar benang dan kekaburan diperjelas oleh darah
sambungan tali-tali terangkat
menjadikan langit-langit sebagai kanvas
seutas harap cuma tampilan berkelambu tipis
sampai jelas mataku menjejal tiap bantal dan selimutnya
.
Oh, cuma tentang persegi yang ada?
tidakkah kau bangunkan laut
yang duduk dipinggang samudera
berdarah merah dan benang-benangnya jatuh terbawa arus
bukalah jendela
sampai tanah dan rusuk kita tak lagi menganga
.
cukup banyak cinta tanah
bukannya saat ini waktunya makan
dihidang bersama lilin tangan dan udara kehabisan
lalu nasi enak serasa awan yang tak mau hujan
sesak dan menyesak
.
Sleman (profesional) 16-10-2014
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI