Mohon tunggu...
Salimun Abenanza
Salimun Abenanza Mohon Tunggu... di sini maka di sana

seorang anak dari negeri beruang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jumpa Merah

16 Oktober 2014   15:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:48 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat salah, bukannya kita punya merah?

biar benang dan kekaburan diperjelas oleh darah

sambungan tali-tali terangkat

menjadikan langit-langit sebagai kanvas

seutas harap cuma tampilan berkelambu tipis

sampai jelas mataku menjejal tiap bantal dan selimutnya

.

Oh, cuma tentang persegi yang ada?

tidakkah kau bangunkan laut

yang duduk dipinggang samudera

berdarah merah dan benang-benangnya jatuh terbawa arus

bukalah jendela

sampai tanah dan rusuk kita tak lagi menganga

.

cukup banyak cinta tanah

bukannya saat ini waktunya makan

dihidang bersama lilin tangan dan udara kehabisan

lalu nasi enak serasa awan yang tak mau hujan

sesak dan menyesak

.

Sleman (profesional) 16-10-2014

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun