Temaram
Dari balik jendela
Sunyi rekah di rucuki pepujian
Hanya nama nama Yang agung
kumandang meresap dalam pori dan tulang
subuh memudar
basah oleh zikir zikir hati
tentang hidup, tentang nikmat
anak anak di bumi pertiwi
Jangan biarkan Alam terlalu sering
merintih, Â sungainya tak bisa lagi mengalir
Bisakah musim mengembalikan embun
dan nyanyian burung pagi tetap merdu
Hujan bawalah rindu ke masa kecil. Â Yang
mengerak dalam mataku. Di sebrang jalanÂ
kaki kaki berjalan cepat membawa bakul
cerek dan ubi rebus, menuju gubuk rami
Bersama padi -padi sepanjang pematang.Â
Aku menghirup rasa rindu jauh ke dalam
batinku.Â
yah, rinduku membiru!Â
Â
Cimahi, 9 April 2019